MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang periode 2013-2018, H, Moch Anton akan kembali mencalonkan diri sebagai calon wali Kota Malang pada Pemilukada 2024 ini. Dua partai politik telah memberikan rekomendasi kepada Abah Anton, sapaan akrab H. Moch Anton yang berpasangan dengan Dimyati Ayatulloh di Pilkada Kota Malang, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat.
Abah Anton bersama Dimyati Ayatulloh rencananya akan mendaftarkan diri ke KPU Kota Malang pada Rabu (28/8) besok. Abah Anton optimis akan lolos maju sebagai calon wali Kota Malang tahun ini, meski berstatus sebagai mantan narapidana.
“Bismillah, saya maju karena perintah para ulama dan dorongan dari masyarakat. Dua partai politik telah merekomendasikan kami. Insya Allah akan ada partai lain yang juga siap bergabung bersama kami,” kata Abah Anton.
Terkait dengan statusnya yang pernah terjerat hukum, Abah Anton membenarkan hal itu dan itu juga sudah diketahui masyarakat. “Saya pernah menjadi terpidana berdasarkan putusan pengadilan Tipikor Surabaya nomor 94/Pid.Sus/2018/PN.Sby, tanggal 10 Agustus 2018, karena melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001,” terangnya.
Ancaman pidananya penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun.
Terhadap hal diatas, saya telah melaksanakan semua ketentuan sanksi, baik sanksi pokok maupun sanksi tambahan yang telah ditetapkan sebagaimana diputuskan oleh pengadilan.
“Setelah semua telah saya jalani, sekarang hak politik saya telah pulih dan berhak berkontestasi politik lagi” terang Abah Anton.
Sementara itu, wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Hikmah Bafaqih menjelaskan, kolaborasi antara tokoh politik berpengalaman seperti Abah Anton dan pengusaha seperti Dimyati Ayatulloh akan menciptakan sinergi yang kuat dalam pemerintahan. “Kami percaya bahwa kombinasi antara pengalaman politik Abah Anton dan kemampuan manajerial Dimyati Ayatulloh akan membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Malang, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik,” tambahnya.
Pilihan untuk menggandeng Dimyati Ayatulloh juga dilihat sebagai langkah strategis dalam merangkul kalangan pengusaha dan profesional muda yang ingin melihat perubahan nyata dalam pemerintahan. Dimyati, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun tegas dalam pengambilan keputusan, diharapkan dapat menjadi katalisator dalam upaya Abah Anton untuk mengimplementasikan berbagai program pembangunan yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan peningkatan layanan publik. “Abah mungkin melihat Pak Dimyati sebagai seorang yang tidak hanya cakap dalam bidangnya, tetapi juga memiliki integritas dan komitmen yang tinggi untuk melayani masyarakat,” tandasnya. (aim)