spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

PKKMB, Ribuan Maba UM Diberi Pembinaan Karakter

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tokoh cendekiawan Yudi Latif Ph.D menekankan pentingnya karakter SDM untuk kemajuan suatu bangsa kepada ribuan mahasiswa baru Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (19/8) siang saat PKKMB. Menurut Yudi, karakter seseorang sangat mempengaruhi kemajuan bangsa disamping faktor anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan.

- Advertisement -

“Jalan kemajuan suatu bangsa juga ditentukan oleh modal insani atau human capital, faktor kualitas dan karakter manusianya. Sejarah bangsa bangsa menunjukkan, faktor yang paling mempengaruhi kemajuan suatu bangsa adalah human capital. Untuk itulah kenapa kuliah di UM ini untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia masa depan,” ujar Yudi.

Menurut Yudi, karakter SDM ini sangat penting dimiliki oleh generasi muda. Sebab generasi muda inilah yang nanti akan memegang peran penting saat bonus demografi. Dimana saat itu, jumlah anak anak muda akan mendominasi.

“Bonus demografi itu kalau berhasil membangun SDM nya. Kalau gagal, itu bukan jadi bonus tapi bencana demografi. Maka ini penting sekali membangun manusia. Untuk menjadi unggul kata kuncinya; pendidikan. Tidak ada negara di dunia ini maju dan makmur kalau mutu pendidikannya rendah,” tukasnya.

Oleh karena itu, Yudi pun menyampaikan beberapa hal yang harus dipelajari dalam pendidikan. Yakni pertama adalah ‘Learning to Know’. Yakni mengembangkan literasi minat baca dan wawasan luas. Apalagi Indonesia sekarang tingkat literasi mengalami krisis, dimana dari 72 negara literasi Indonesia nomor 71.

“Lalu kedua, ‘Learning to be’. Belajar menjadi pribadi yang berkarakter. Setiap pribadi punya keistimewaan masing masing. Tiap orang harus tahu potensi dirinya. Lalu harus tahu tujuan moral dari hidupnya, kelebihan dari tuhan harus menjadi modal bagaimana hidup berguna,” tutur pria yang juga menjabat Kepala Unit Kerja Kepresidenan Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila ini.

Yang ketiga, yakni Learning to do. Artinya anak muda harus belajar terampil. Bukan hanya membuat alat teknologi, tapi juga menata kelola hingga melakukan manajemen secara keseluruhan. Lalu yang terpenting disebutkan Yudi adalah poin keempat.

“Yaitu ‘Learning to live together’, belajar hidup bersama dalam keragaman yang ada. Kita harus mengenal satu sama lain. Masyarakat majemuk harus mengembangkan jaring jaring konektifitas, jaring jaring pergaulan dan inklusifitas keseteraan akses pendidikan kesehatan dan lain lain. Lalu perlu diikat dengan integritas, ini nilai yang kita sepakati bersama supaya semua orang bergaul,” tutupnya. (ian/jon)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img