MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Meski telah dilakukan penertiban, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih nekat berjualan di area Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Rabu (9/4) kemarin. Aksi curi-curi kesempatan ini pun disayangkan oleh berbagai pihak, mengingat kawasan tersebut seharusnya sudah steril dari aktivitas perdagangan.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengaku prihatin. Ia mengungkapkan bahwa beberapa portal besi yang dipasang untuk mencegah masuknya kendaraan atau PKL justru dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Beberapa tiang besi atau portal dipotong. Itu tentu disayangkan, karena akibatnya PKL bisa leluasa masuk ke dalam area Alun-Alun,” ujar Wahyu kepada Malang Posco Media.
Wahyu menegaskan, kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi penting. Apalagi, meski telah diberi ruang dan toleransi, masih ada PKL yang membandel dan tetap nekat berjualan. Bahkan, beberapa kendaraan juga tampak terparkir di dalam kawasan Alun-Alun.
“Ini wajah terakhir Alun-Alun. Insya Allah bulan depan revitalisasi dimulai. Kami sudah atur agar tidak ada lagi yang bisa masuk. Ke depan, kami akan lebih tegas dengan dukungan Perda yang ada,” tandasnya.
Ia menyebut, setelah proses revitalisasi selesai, para PKL akan dipindahkan ke lokasi khusus di area luar Alun-Alun. Lokasinya dipastikan tidak terlalu jauh agar tetap mudah dijangkau.
“Alun-Alun itu milik bersama, jadi harus dijaga bersama. Tapi penataan tetap kami lakukan secara manusiawi,” tegasnya.
Wahyu menambahkan, proyek revitalisasi akan dikerjakan oleh Bank Jatim. Sebenarnya, pengerjaan sempat direncanakan sebelum Ramadan. Namun karena berdekatan dengan masa puasa dan Hari Raya, pelaksanaannya ditunda agar tidak mengganggu aktivitas warga, terlebih ada masjid di sekitar area.
“Prediksi waktu pengerjaan sekitar tiga setengah bulan,” pungkasnya. (ian/aim)