spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

PKL Mewarnai Malam Tahun Baru di Jalan Ijen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media, Malang– Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut oleh pemerintah pusat, masyarakat pun dengan leluasa menggelar perayaan tahun baru 2023. 

Sejumlah tempat umum di Kota Malang ramai dikunjungi. Salah satunya di kawasan jalan besar Idjen  Boulevart. Di depan Museum Brawijaya, puluhan pedagang kaki lima (PKL) berjejer. Mereka membuka lapak dagangannya sejak pukul 17:00. Tutup sekitar pukul 01:00. Karena pengunjung sudah sepi.

Sandra, pedagang jagung bakar dan martabak di sana mengatakan, pengunjung mulai meninggalkan lokasi beberapa menit setelah momen pergantian tahun. Itu karena kawasan tersebut diguyur hujan. “Hujan turun setelah pengunjung beberapa menit menyalakan kembang api,” tuturnya.

Malang Posco Media
TRANSAKSI: Konsumen sedang membeli makanan di salah satu lapak PKL di depan Museum Brawijaya. (Khalqinus Taaddin)

Perempuan usia 40 tahun itu mengaku, perayaan tahun baru 2023 di kawasan itu tidak seramai saat tahun baru 2019. “Dulu, pengunjung sudah mulai ramai sejak jam lima sore. Tapi sekarang, pengunjung mulai ramai setelah isya,” imbuhnya.

Menurut pedagang asal Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang itu, kondisi cuaca yang tidak mendukung menjadi faktornya. Omzet dari dagangannya pun tidak seperti pergantian tahun sebelumnya. “Dulu bisa, sampai 1,5 juta rupiah. Sekarang hanya kisaran Rp 1 juta, dan untungnya dikit. Karena bahan juga mahal,” keluhnya.

Sulis, 62, PKL lainnya mengatakan, malam tahun baru justru omzetnya lebih sedikit dari dia jualan saat car free day (CFD). Jumlah pendapatannya berbeda dua kali lipat. ”Yang saya dapat malam tahun baru ini hanya Rp 200 ribu. Saya biasanya setiap CFD bisa mendapat Rp 500 ribu,” aku-nya.

Senada dengan Sandra, pria asal Kelurahan/Kecamatan Blimbing itu menambahkan, kondisi cuaca yang kurang mendukung menjadi faktor. Sehingga pengunjung tidak terlalu ramai dan lebih cepat meninggalkan lokasi perayaan.

“Mungkin pengunjung mengantisipasi hujan. Sejak sore kan cuaca seperti mau hujan. Pengunjung juga lebih cepat pulang karena tadi hujan,” pungkas pedagang soto dan rawon itu. (mp3/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img