MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebuah pohon besar jenis Saman dan Beringin tumbang di tepi Jalan Raya Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Kamis (20/2) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Insiden ini menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah wilayah.
Menurut petugas lapangan, pohon dengan diameter sekitar 90 centimeter dan tinggi 12 meter itu tumbang akibat usia yang sudah lapuk serta kondisi miring yang tidak mampu lagi menahan beban. Beruntung, arah tumbangnya tidak ke jalan raya sehingga tidak menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pohon yang roboh berdampak pada beberapa tiang listrik PLN. Beberapa tiang mengalami kerusakan, bahkan ada yang patah. Kabel listrik menjuntai tak beraturan, menyebabkan gangguan listrik di wilayah sekitar.
“Asesmen awal kami mencatat sekitar tiga tiang listrik mengalami kerusakan. Akibatnya, sekitar 600 rumah terdampak pemadaman,” ujar Asisten Manajer Jaringan PLN UP3 Malang, Vandy Faisal Putra.
Ia menambahkan bahwa 12 gardu listrik terganggu akibat insiden ini. PLN menurunkan tujuh regu teknisi dengan perlengkapan lengkap untuk mempercepat pemulihan jaringan.
“Kami targetkan perbaikan selesai sekitar pukul 17.00-18.00 WIB. Imbasnya cukup luas, sehingga kami mengerahkan seluruh sumber daya agar listrik segera normal kembali,” tambahnya.
Sementara itu, saksi mata di lokasi, Suyono (53), seorang pedagang kopi, mengaku kaget saat mendengar suara gemeretak keras sebelum pohon tumbang.
“Saya sedang bersiap membuka lapak, tiba-tiba terdengar suara keras, lalu pohon langsung roboh. Setelah itu, listrik langsung mati,” ujarnya.
Hendra (42), penjual jas hujan di sekitar lokasi, menambahkan bahwa sebelum listrik padam, sempat muncul percikan api dari kabel yang tertimpa pohon.
“Ada percikan api dan suara seperti letupan. Tidak lama kemudian terdengar suara ledakan kecil, mungkin dari trafo,” katanya.
Pengawas Lapangan PPK 3.6 Provinsi Jawa Timur, Egen Gigieh, mengungkapkan bahwa pemangkasan pohon sebenarnya sudah dijadwalkan dua hari sebelumnya karena kondisi akarnya mulai rapuh akibat erosi sungai.
“Kami sudah mengamati sejak Selasa (18/2). Pohon ini mulai miring, dan rencananya akan dipangkas untuk mengurangi beban. Namun, pemotongan membutuhkan koordinasi, termasuk dengan PLN untuk pemadaman sementara agar aman,” jelasnya.
Hingga sore kemarin, petugas masih melakukan proses pemulihan, baik dalam pembersihan sisa pohon maupun perbaikan jaringan listrik. Warga diimbau untuk menghindari area sekitar hingga proses evakuasi selesai. (den/mg/aim)