Gerak Cepat Polres Malang Usut Keluhan Netizen di Media Sosial
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Aksi copet yang marak akhir-akhir ini banyak dikeluhkan masyarakat. Warga Kabupaten Malang maupun bukan kerap mejadi korban, terutama dalam angkutan umum seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Sempat menghebohkan media sosial seorang warga mendapati aksi copet dengan modus berkelompok dalam bus.
Pertama kalinya, kasus itu diunggah dalam sebuah grup jejaring Facebook warga kepanjen. Berisi beberapa orang yang kerap menemui modus kejahatan serupa. Salah satunya akun bernama Mochamad Ahsanu Amala mengeluh adanya copet pada bus jurusan Malang-Blitar.
Dirinya mengeluhkan adanya copet yang beraksi layaknya rampok. Mereka diduga melakukan aksi kejahatan tidak sendirian, melainkan berkelompok. Kejadiannya malam hari saat bus melintas di wilayah Kecamatan Kepanjen.
“Bahaya!! Bus jurusan Malang-Blitar khususnya bus besar yang ber operasi jam 7 malam sampai jam 4 subuh selalu ada copet bagaikan rampok kejahatan berkelompok 3-5 orang nyopet (uang, dompet, perhiasan, hp),” unggahnya. Ia juga mengatakan ada ancaman-ancaman yang diberikan pelaku kepada korban dalam bus.
“Kalau korban berontak dikeroyok diatas bus. Tolong #polresmalangkab #polresmalangkota #poldajatim,” tulisnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan hal tersebut kepada Polsek Kepanjen Polres Malang. “Saya sudah hubungi Polsek Kepanjen ke Kanit Reskrimnya. Dan sudah dilaporkan ke Kapolsek,” kata Taufik, Rabu (6/4).
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi kembali kepada masyarakat, mengingat masih bulan Ramadan dan akan menuju Hari Raya Idul Fitri, polisi langsung bergerak dengan adanya postingan tersebut. Taufik mengaku unit samapta Polsek Kepanjen Polres Malang bergerak patroli dan memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan naik bus.
“Saat ini unit samapta polsek diperintahkan patroli dan menghimbau masyarakat yang akan naik bis agar selalu berhati-hati,” ungkap Taufik.
Sementara untuk terduga pelaku yang melakukan aksi copet sebelumnya, Taufik menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Untuk unit Reskrim masih melakukan penyisiran dan penyelidikan,” tegas Taufik.
Dikonfirmasi Kamis (7/4), Kanit Samapta Ipda Soleh mengatakan, pihaknya tengah gencar mengingatkan kepada masyarakat agar selalu waspada saat di dalam bus.
“Tujuan utama yang kita lakukan adalah mengantisipasi tindak kejahatan salah satunya pencopetan,” ujar Ipda Soleh. Ia juga menambahkan bahwa imbauan ini menyasar di halte dan di tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
“Halte Bus menjadi sasaran edukasi terkait modus kejahatan dan apa yang harus dilakukan. Juga kita mengingatkan pula agar tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (tyo/ggs)