MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penanganan kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan mantan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki), berinisial IPF, masih terus bergulir. Hingga Selasa (22/4) kemarin, Satreskrim Polresta Malang Kota memeriksa dua saksi tambahan yang diduga mengetahui langsung kronologi peristiwa.
Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto menyampaikan, kedua saksi masing-masing berinisial AAP (perempuan) dan IP (laki-laki). Mereka dimintai keterangan oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sejak pukul 11.00 WIB.
“Saksi AAP diketahui bersama korban saat kejadian berlangsung, sedangkan saksi IP memiliki informasi penting terkait kejadian tersebut,” ujar Yudi.
Polisi hingga kini masih mendalami keterangan para saksi dan akan melanjutkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lain. Selain itu, pengumpulan barang bukti dan pendalaman di lokasi kejadian juga terus dilakukan untuk memperkuat unsur pidana dalam kasus ini.
“Kami sudah melakukan proses penyelidikan, dan saat ini proses hukum masih berjalan,” tegas Yudi.
Sebelumnya, kasus ini mencuat setelah korban melapor dengan didampingi tim hukum dari YLBHI-LBH Surabaya Pos Malang. Dugaan pemerkosaan disebut terjadi di kontrakan milik pelaku di kawasan Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Saat itu, korban dalam kondisi tidak sadar karena pengaruh alkohol, dan diduga dibawa ke lokasi oleh temannya.
Korban, yang merupakan mahasiswi perguruan tinggi negeri di Malang, telah menjalani visum dan saat ini dalam pendampingan psikologis. Sementara itu, IPF yang saat kejadian menjabat sebagai Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki, telah resmi dicopot dari jabatannya dan dikeluarkan (drop out) dari kampus. Proses pemeriksaan internal dan penyidikan kepolisian masih berlangsung. (rex/aim)
