spot_img
Thursday, June 26, 2025
spot_img

Polisi Segera Periksa Oknum Dokter Cabul

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Penyidik Sudah Cari Bukti dan Cek TKP di Persada Hospital

MALANG POSCO MEDIA– Polresta Malang Kota bergerak cepat menangani laporan dugaan perbuatan cabul oknum dokter AY  terhadap pasien rawat inap Persada Hospital. Ini sebagai tindak lanjut  setelah menerima laporan korban   QAR, 31 tahun, asal Bandung  dengan penyelidikan awal ke lokasi kejadian di area Persada Hospital, Sabtu (19/4) lalu.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol M. Soleh mengatakan pihaknya telah mendatangi Persada Hospital Malang, tempat dokter AY bekerja. Pemeriksaan dilakukan dengan menyasar berbagai lokasi, yang dikatakan korban kepada penyidik menjadi titik di mana dokter AY mulai melakukan aksi tidak senonoh kepada korban.

“Kami telah mendatangi rumah sakit untuk melakukan pengumpulan alat bukti dan petunjuk lain yang ada di lokasi, kami juga sudah menggali informasi dari pihak rumah sakit, untuk merespons terkait laporan yang masuk ke kami,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu (20/4) kemarin.

Penyidik juga mengecek langsung lokasi kamar VIP Alamanda, tempat kejadian cabul dokter AY diduga berlangsung. Pemeriksaan CCTV juga dilakukan, meskipun pihak rumah sakit menegaskan bahwa kamera hanya terpasang di area publik.

“Kami belum memeriksa pihak rumah sakit sebagai saksi, hanya sekadar menggali informasi saja. Untuk saat ini, kami fokus cek TKP dan data pendukung sebelum menyusun langkah penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.

Saat ditanya mengenai pemanggilan terhadap pihak teradu atau terlapor, Soleh menegaskan bahwa proses itu akan segera dilakukan. “Segera kami lakukan, masih kami rencanakan,” ucapnya singkat.

Sementara itu, pihak rumah sakit Persada Hospital Malang memang menyampaikan ada beberapa CCTV di area RS. Namun, ia menjelaskan bahwa area dalam kamar rawat inap memang tidak diawasi CCTV karena alasan privasi pasien.

Sementara itu, PH korban QAR, Satria Marwan sebelumnya telah menyampaikan, ada beberapa orang yang menghubungi kliennya mengaku juga menjadi korban. Namun, ia belum menerima secara jelas informasi dari pihak yang bersangkutan, dan mempersilakan untuk ikut melapor terkait dugaan kejadian cabul yang dialaminya.

“Sampai saat ini, ada tiga orang lain yang menghubungi klien saya. Terkait kasus tindakan tidak sepatutnya oleh dokter AY. Di mana modusnya sama, yakni meminta nomor telepon melalui kegiatan medik. Kemudian dikirim pesan alias di-chat secara intensif, hingga mengajak bertemu. Untuk muaranya si dokter melakukan apa, kami belum mendapatkan informasi lengkapnya,” sebutnya.

Saat ini, pihaknya masih akan menunggu hasil dari upaya yang dilakukan oleh penyidik kepolisian. Selain itu, ia akan terus menunggu itikad baik dari pihak RS maupun dokter, untuk bersama menyelesaikan kasus ini, meskipun proses hukum tetap akan berlanjut. “Tentu proses hukum tetap akan kami lanjutkan, demi keadilan klien kami, serta tidak ada korban lagi di kemudian hari,” tandasnya.

Sebelumnya, kasus ini menjadi sorotan publik setelah QAR membagikan pengakuannya melalui media sosial beberapa waktu lalu. Ia mengungkap bahwa peristiwa tersebut terjadi pada 27 September 2022, saat ia menjalani rawat inap di kamar VIP.

QAR mengaku bahwa dokter AY memintanya membuka baju dan bra dengan alasan pemeriksaan medis menggunakan stetoskop. Namun, tindakan tersebut berlanjut dengan dugaan sentuhan tak pantas di area sensitif tubuh pasien. Tak hanya itu, dokter AY juga diduga mengarahkan kamera ponselnya ke bagian dada pasien saat berada di dalam kamar rawat inap. Menyikapi laporan tersebut, manajemen rumah sakit mengambil langkah menonaktifkan sementara dokter AY dan membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri dugaan pelanggaran etik dan profesionalisme. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img