MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sejumlah fasilitas Stadion Kanjuruhan rusak berat. Pihak kemanan mensterilkan lokasi dari pengunjung. Pantauan Malang Posco Media, hingga kemarin di beberapa titik masih didatangi beberapa orang. Pihak keamanan menyisir dan memberi imbauan. Di dalam stadion, dua mobil yang rusak belum dievakuasi.
Begitu juga dengan mobil polisi dan dua mobil pribadi yang menjadi korban amukan massa di luar stadion. Pihak kepolisian telah memasang garis pembatas agar warga tidak mendekat ke area. “Panitia mengimbau agar stadion disterilkan dari pengunjung,” jelas salah seorang staf keamanan yang tak berkenan disebutkan.
Tim identifikasi Satreskrim Polres Malang telah melakukan olah TKP di lokasi. Tampak puluhan personel melakukan pemeriksaan sejumlah titik pecahnya kericuhan dan bukti – bukti terkait seperti beberapa benda yang digunakan untuk merusak, melempari mobil hingga beberapa bagian bangunan yang rusak. Seperti pagar, pecahan kaca, dan tiang reklame yang tercabut.
Polisi juga membatasi pengunjung turut serta dalam proses olah TKP. Termasuk awak media yang meliput tidak diperkenankan mengambil gambar dari dekat. ‘Kami membatasi aktivitas media dulu untuk olah TKP karena butuh waktu dan konsentrasi tim untuk menemukan petunjuk,” kata Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny Kristian Baralangi.
Sementara itu, di patung kepala singa, sejumlah Aremania menaburkan bunga. Fira Maulida, salah satunya. Warga Desa Bunut, Kecamatan Pakis itu terpukul dengan kehilangan kakak sepupunya yang turut menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut. Dia sempat menemui sang kakak di kediaman. Mereka terakhir kali bertemu saat sang kakak sepupu masih sumringah.
Penuh harap dapat menonton langsung Arema FC dan memetik kemenangan melawan Persebaya. “Kakak saya Ari namanya, semalam memang nonton Arema. Dia yakin sekali kalau menang. Berangkat agak lebih cepat karena takut tidak bisa masuk,” ujar Fira. Apa yang diharapkan itu tak kunjung terwujud hingga peluit panjang. Tanpa disangka, kerusuhan begitu cepat merebak dipicu berbagai hal.
Termasuk kekacauan yang disebabkan kepanikan adanya tembakan gas air mata dalam stadion. Hingga akhirnya kakaknya tak kunjung bisa dihubungi. Fira lalu menemukan identitas yang cocok dengan kakaknya di salah satu rumah sakit. “Saya tidak menyangka kalau dia sudah pulang tinggal nama,” ucap Fira. (tyo/ira/mar)