MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim dosen Politeknik Negeri Malang (Polinema) melaksanakan kegiatan Pendampingan Digital Marketing Berbasis Kehalalan pada Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Desa Magersari Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat potensi ekonomi lokal sekaligus mendorong pemenuhan aspek kehalalan produk.
Ketua Tim Dosen Dr. Hudriyah Mundzir, S.H., M.H. menyampaikan, digital marketing menjadi pintu masuk yang efektif bagi pelaku usaha desa untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Namun lebih dari itu, dengan pendekatan berbasis kehalalan, kami ingin membantu produsen tidak hanya menjual, tapi juga membangun kepercayaan konsumen yang berkelanjutan,” katanya, Senin (7/7) lalu.
Dia menjelaskan, kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan pelaku usaha lokal yang tergabung dalam LPPNU Tani Sejahtera yang selama ini memproduksi pupuk organik berbasis kotoran hewan. Meski memiliki potensi pasar yang luas, para produsen masih menghadapi tantangan dalam aspek pemasaran digital serta pemahaman dan pemenuhan sertifikasi halal. “Karena ini menjadi nilai tambah yang penting dalam pemasaran produk pupuk di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk halal,” ujarnya.
Tim pengabdian dosen ini melakukan pendampingan intensif melalui pelatihan dan praktik langsung terkait strategi pemasaran digital. Khususnya dalam penggunaan media sosial, marketplace, dan branding digital. Mereka memfokuskan pendampingan dalam hal branding digital. Yaitu dengan menentukan nama produk kotoran hewan (kohe) yang diproduksi, mendesain logo dan desain kemasan produk, membuat konten digital untuk promosi, membuat desain Spanduk X, dan selebaran digital untuk media sosial.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing produk pupuk lokal, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keberlanjutan dan kehalalan dalam industri pertanian. Kegiatan ini turut mendapatkan sambutan hangat dari pengurus LPPNU Desa Magersari dan warga sekitar yang antusias mengikuti pelatihan.
“Melalui sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat, diharapkan potensi desa dapat berkembang secara mandiri dan profesional, sesuai dengan prinsip ekonomi berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” pungkas Hudriyah.(imm/lim)