MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) punya andil dalam upaya pengembangan Smart City di Kabupaten Lumajang. Dalam hal ini, Polinema menggandeng Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lumajang. Beberapa waktu lalu, sudah dilaksanakan sosialisasi Sistem Pendukung Keputusan Rumah Tidak Layak Huni Terintegrasi Berbasis Big Data dan AI.
Big Data dan AI adalah sebuah teknologi yang bergerak di bidang pengolahan data dan kecerdasan buatan. Teknologi ini merupakan bagian dari program Matching Fund yang diberikan kepada insan perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri untuk berkolaborasi dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Pembantu Direktur IV Polinema, Prof. Ratih Indri Hapsari, MT., PhD mengatakan, Polinema bekerja sama dengan DPKP Pemkab Lumajang untuk meningkatkan kualitas hunian berbasis digital bagi para masyarakat Lumajang. “Kami memiliki tujuan untuk membantu masyarakat Lumajang dalam menentukan rumah yang tidak layak huni dengan memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan berbasis teknologi digital,” katanya.
Ratih menyampaikan, survei sampel telah dilakukan di beberapa kecamatan, termasuk Candipuro, Gucialit, Jatiroto, Kedungjajang, Klakah, Kunir, dan Lumajang. Luaran dari program ini adalah Data RTLH Kawasan dengan target 10546 rumah. “Hingga saat ini, realisasi mencapai 1369 rumah di beberapa wilayah seperti Rogotrunan, Citrodiwangsan, Jogoyudan, Tompokersan di Kecamatan Lumajang, dan Kecamatan Tempeh,” ungkapnya.
Pembantu Direktur IV berharap dengan adanya sistem pendukung keputusan ini dapat meningkatkan kualitas hunian rumah layak huni dan juga memberikan manfaat bagi Masyarakat di wilayah Lumajang. “Selain untuk layanan berbasis digital, lingkup kerja sama dengan DPKP Lumajang ini juga terkait dengan magang mahasiswa,” katanya. Staf IT Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Lumajang, Ahmad Rifqi Hariyanto, mengungkapkan apresiasinya terhadap sistem ini. Menurutnya, sistem ini sangat membantu karena dapat mengetahui rumah-rumah yang tidak layak huni dan yang membutuhkan bantuan untuk menjadi hunian yang layak. “Selain itu, dengan adanya pengolahan data ini, kami mendapatkan informasi yang valid,” kata dia. (imm)