MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang perayaan Kemerdekaan RI, Agustus mendatang, perlunya harmonisasi seluruh pihak. Termasuk dengan tidak menggunakan sound system berlebihan, atau biasa disebut sound horeg. Dalam mengawal hal ini, Polresta Malang Kota telah menyiapkan upaya pembatasan penggunaan alat pengeras suara tersebut.
Pembatasan penggunaan sound horeg sendiri sudah dicanangkan oleh Polresta Malang Kota cukup lama. Pasalnya, alat ini ditengarai kerap memberikan dampak negatif. Seperti rusaknya bangunan dan fasum, hingga gangguan kesehatan bagi sebagian masyarakat.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto secara tegas, tidak mengizinkan penggunaan sound horeg di kawasan Kota Malang. Ia turut menyampaikan, agar para Polsek jajaran bisa turut memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Tidak perlu surat edaran larangan. Namun, masyarakat ini diberikan edukasi dan sosialisasi secara humanis. Sound horeg secara tegas kami sampaikan dilarang digunakan, dan akan kami tindak tegas,” jelasnya.
Adanya pembatasan ini, tentu bisa diharapkan bisa menjaga suasana kondusif, kenyamanan dan kamtibmas. Tanpa mengurangi makna dan semaraknya peringatan HUT Ke-79 RI. Sementara itu, terkait teknis dan pelaksanaan di lapangan masih digodok oleh Polresta Malang Kota.
Beberapa hal masih disiapkan, termasuk perencanaan dalam proses pemberian imbauan dan sosialisasi ke masyarakat. “Saat ini, untuk teknis pelaksanaanya kami sedang menyiapkan secara detail. Saat ini masih proses perumusan,” beber Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo.
Ia juga berharap, agar masyarakat bisa saling memahami. Tidak memaksakan kehendak, sehingga bisa kooperatif dalam menjaga suasanan kondusif di wilayah Kota Malang. “Tentu secepatnya persiapan ini dimatangkan, dan masyarakat bisa ikut berkontribusi aktif dalam proses pelaksanaanya,” pungkasnya. (rex/mar)
