MALANG – Upaya nyata dalam penurunan angka kematian ibu di Kabupaten Malang mendapat dukungan kuat melalui kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes Malang dan Puskesmas Kromengan. Kegiatan pengabdian masyarakat (Litmas) sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi ini berfokus pada “Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat dalam Penurunan Angka Kematian Ibu melalui Program Quick Wins Pelayanan Darah”.
Kegiatan yang digagas oleh Sri Mudayatiningsih, S.Kp., M.Kes bersama tim ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 27 dan 30 September di Desa Slorok dan Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan. Kepala Puskesmas Kromengan, drg. Nuryani Mubayin, beserta tim, yakni dr. Amma Fathyadieni Muiza, drg. Galuh Angga Dewi, Ibu Yuliati dan ibu Eka Yuyun Wahyundari, turut mendukung penuh pelaksanaan acara tersebut.

Layanan Kesehatan Komprehensif dan Deteksi Dini Risiko Tinggi
Acara dibuka dengan penyuluhan penting oleh Dr. Endang Sri Dewi Hastuti Suryandari, M.Qih, yang menyampaikan materi mengenai deteksi dini risiko tinggi pada ibu hamil kepada ibu hamil dan kader desa. Materi ini mencakup identifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan, faktor risiko yang perlu diwaspadai, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh keluarga dan petugas kesehatan.
Inti dari kegiatan ini adalah penyediaan serangkaian layanan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan warga desa. Layanan yang diberikan cukup komprehensif, meliputi:
* Pemeriksaan Kehamilan (berat badan, tekanan darah, riwayat kehamilan).
* Pemeriksaan Gigi.
* Konsultasi langsung dengan dokter dan ahli gizi.
* Pemeriksaan Darah lengkap, mencakup pemeriksaan hemoglobin (anemia), golongan darah, protein urine, hepatitis, HIV, dan sifilis.
Pemeriksaan darah menjadi fokus utama mengingat anemia dan kondisi darah yang kurang optimal merupakan faktor risiko signifikan yang dapat meningkatkan kematian ibu dan komplikasi kehamilan.
Peran Sentral Kader dan Keberlanjutan Program
Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari ibu hamil dari tujuh desa, kader kesehatan desa, bidan desa, serta tenaga Puskesmas Kromengan dan tim pengabdian masyarakat. Pendekatan yang diterapkan bersifat partisipatif, menempatkan keluarga dan masyarakat sebagai subjek dalam usaha peningkatan kesehatan ibu dan bayi.

Para kader desa dilatih secara khusus agar mampu melakukan pemantauan rutin terhadap ibu hamil, mengenali tanda bahaya, dan memfasilitasi rujukan medis jika diperlukan. Kolaborasi antara perguruan tinggi, layanan kesehatan lokal (Puskesmas), dan masyarakat desa ini diharapkan dapat menjadi elemen penghubung penting untuk memastikan komunikasi yang efektif dan keberlanjutan program ke depan.
Diharapkan, sinergi ini tidak berhenti sesaat, melainkan memberi efek jangka panjang. Ke depannya, program pemberdayaan ini direncanakan untuk dikembangkan dan diperluas ke desa-desa lainnya di Kecamatan Kromengan maupun wilayah Kabupaten Malang. (*)