Malang Posco Media-Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) jatuh setiap tanggal 12 November. Mengusung tema “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju” menjadikan HKN tahun ini penuh makna. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Malang memiliki makna yang berbeda terkait dengan HKN ini.
Diungkapkan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Malang, Dr. Moh. Wildan, A.Per. Pen, M.Pd tepat pada peringatan HKN juga sekaligus menjadi tanda di mana Poltekkes Kemenkes Malang berdiri.
“HKN itu sendiri untuk Poltekkes Kemenkes Malang memiliki makna yang berbeda. Karena tepat di tanggal tersebut kita memperingati Dies Natalis. Sehingga dalam peringatan HKN ini kita juga sekaligus mengadakan acara untuk Dies Natalis Poltekkes Kemenkes yang ke-22,” ujarnya.
Terkait dengan tema yang digunakan, Transformasi Kesehatan sangat penting. Setidaknya ada enam hal yang ditransformasi, yakni terkait dengan Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Layanan Pembinaan Kesehatan, Transformasi Tenaga Kesehatan dan Transformasi Layanan Teknologi Kesehatan.
“Apa peran dari Poltekkes? Jika kita berbicara transformasi maka semua harus berperan sesuai dengan tupoksi masing-masing. Sebagai pendidikan kesehatan, kita senantiasa mendukung keenam hal yang digagaskan dalam tema kali ini,” terangnya.
Sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) dari Kementerian Kesehatan yang berfokus pada pelayanan pendidikan, sehingga tugas utama dari Poltekkes Kemenkes Malang lebih pada transformasi terkait dengan tenaga Kesehatan (Nakes).
“Ada tiga masalah yang kini dihadapi terkait tenaga kesehatan di Indonesia, yakni berkaitan dengan jumlah, jenis serta distribusi yang kurang. Kalau dilihat di data yang ada puskesmas yang ada 50 persennya belum memenuhi tenaga kesehatannya,” imbuhnya.
Tugas dari Poltekkes Kemenkes Malang adalah menyelesaikan tiga permasalahan tersebut. Terkait dengan jenis pendidikan, masih terdapat beberapa program studi kesehatan yang belum terakomodir di pendidikan. Hal tersebut menjadi tugas Poltekkes Kemenkes Malang dalam menyediakan sarana pendidikan yang dibutuhkan.
“Peran kita sebagai pengadah kesehatan juga harus bisa mendistribusikan lulusan-lulusan kami. Permasalahannya di Indonesia itu mungkin kalau di Jawa tenaga kesehatan cukup, tapi di daerah-daerah Terluar, Terpencil dan Perbatasan paling kurang. Sehingga kita mengadakan program-program untuk mengatasi hal tersebut,” ucapnya.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, di antaranya dengan memberikan beasiswa kesehatan bagi calon-calon tenaga kesehatan melalui afirmasi putra daerah. Sementara itu, untuk mendukung Transformasi Layanan Teknologi Kesehatan juga sudah dicanangkan.
“Kami sudah mencanangkan Kampus Digital, semuanya sudah kita mulai digitalisasi. Termasuk perkuliahan juga nanti bisa online, namun tidak semua karena Poltekkes juga ada prodi vokasi yang harus datang ke kampus. Intinya kami sangat mendukung dengan tema besar yang diberikan pada HKN tahun ini. Terkhusus di transformasi kelima yakni Tenaga Kesehatan menjadi tugas pokok kami,” paparnya.
Poltekkes Kemenkes Malang juga merayakan Dies Natalis ke 22 di tanggal yang sama. Sebelumnya sudah banyak rangkaian acara dalam menyambut hari spesial ini. Mulai yang bersifat ilmiah, layanan kesehatan sosial, kebudayaan dan masih banyak yang lainnya.
Wakil Direktur III Poltekkes Kemenkes Malang, Dr. Kissa Bahari menjelaskan tepat di HKN nantinya akan digelar upacara yang diselenggarakan di hari Senin (13/11) diikuti oleh seluruh civitas akademika Poltekkes Kemenkes Malang.
“Ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam peringatan Dies Natalis tahun ini mulai dari donor darah, webinar ilmiah, pemilihan duta baca, game-game dan olahraga serta ada juga sosialisasi undang-undang kesehatan terbaru yang rencananya akan dilakukan oleh anggota DPR RI,” jelasnya.
Melalui tema ‘Civitas Akademika Jaya, Polkesma Mendunia’ ingin meningkatkan prestasi-prestasi dari para civitas akademika di Polkesma sehingga dapat bersaing di kancah internasional.
Sedangkan Ketua Panitia Dies Natalis ke-22 Polkesma Malang, Dr. drg. Ossie Sosodoro W mengatakan dalam peringatan tahun ini tidak hanya sekadar dilakukan oleh para dosen, namun juga turut melibatkan para mahasiswa.
“Seluruh civitas akademika terlibat dalam peringatan ini. Kami akan menampung aspirasi maupun hal-hal yang ingin ditampilkan. Bahkan mahasiswa juga menggelar pengabdian masyarakat dengan melakukan pendampingan pada anak-anak terlantar,” ucapnya.
Pada Dies Natalis tahun ini, peran mahasiswa lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari kegiatan-kegiatan sosial, kemanusiaan maupun yang lainnya. (adm/bua)