MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Komitmen Politeknik Kesehatan Putra Indonesia Malang (POLTEKKES PIM) untuk berperan aktif meningkatkan kualitas hidup masyarakat tidak pernah luntur. Kali ini tim pengabdian masyarakat POLTEKKES PIM berupaya mendukung komunitas petani di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan edukasi dan pendampingan pengolahan pupuk organik padat kepada perwakilan karang taruna. Kegiatan edukasi dan sosialisasi dilaksanakan 9 Juli 2023 lalu, di Balai Desa Bakalan. Warga yang hadir diberikan sosialisasi terkait potensi dan gambaran besar pengolahan pupuk organik.
“Edukasi tentang pupuk organik ini kami lakukan sebagai respon terhadap Peraturan Menteri Pertanian terkait pembatasan subsidi pupuk nasional. Tentunya akan berpengaruh terhadap bagaimana para petani menyiapkan persediaan pupuk,” ujar Dr. Sentot Joko Raharjo, M.Si, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat POLTEKKES PIM.
“Kami bermaksud mengedukasi dan mendampingi masyarakat dalam membuat pupuk organik. Tujuan dari kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat, terutama melalui karang taruna, yang nantinya akan berdampak pada komunitas petani,” ungkap dosen yang menyelesaikan program doktoral keilmuan Biology Engineering di Universitas Brawijaya ini.
Dia menambahkan bahwa pupuk yang diolah dari bahan dasar kotoran hewan ternak itu dilakukan menggunakan biodekomposer Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Proses pembuatan biodekomposer dilakukan di laboratorium POLTEKKES PIM, oleh kelompok mahasiswa.
Hasil proses itu kemudian diterapkan saat kegiatan pendampingan pengolahan pupuk organik pada 30 September 2023 di Desa Bakalan, Kecamatan Bululawang. “Hingga saat ini, proses pengolahan pupuk organik cair telah sampai pada tahap pengujian kualitas pupuk. Pengujian dilakukan di laboratorium PT. Jadi Mas,” ungkapnya.
Doktor yang memperdalam keilmuan Bioinformatic In Silico di Universitas Ritsumeikan, Biwako Kusatsu Campus, Shiga Prefecture, Japan ini menerangkan tahapan selanjutnya akan dilakukan proses produksi dan uji produknya agar memenuhi persyaratan SNI Pupuk Organik.
“Pemasaran diawali bekerjasama komunitas petani di sekitar Kecamatan Bululawang hingga diharapkan pemasaran ke instansi yang membutuhkan bekerjasama dengan PT Panadia. Pengadaan pupuk organik padat ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam Program Ketahanan Pangan Nasional,” tutupnya. (mar)