MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hingga saat ini Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Wira Husada Nusantara (WHN) Malang masih berkomitmen menjadi institusi kesehatan yang dapat dinikmati masyarakat dari semua kalangan. Kampus yang berada di Jalan Kecubung No. 2 Tlogomas Malang ini memberikan layanan pendidikan kesehatan yang sangat terjangkau. Pelayanannya pun mudah. Tidak mempersulit.
Untuk memperoleh pendidikan kesehatan yang berkualitas tidak harus mahal. Itu yang dikatakan Direktur Poltekkes WHN, Donna Dwinita Adelia, MMRS. Perguruan Tinggi ini telah membuktikan diri sebagai kampus kesehatan yang menerima siapapun yang akan kuliah.
Donna Dwinita Adelia mengatakan, Poltekkes WHN telah menerapkan berbagai program layanan pendidikan kesehatan dengan biaya terjangkau bagi masyarakat ekonomi menengah bahkan bawah sekalipun. “Biaya pendidikan kampus kesehatan selama ini dikenal mahal. Tapi tidak dengan kami. Siapapun bisa kuliah disini sampai lulus,” katanya.
Menerapkan pendidikan dengan biaya terjangkau bukan tanpa alasan. Kampus WHN komitmen menjalankan perintah Undang-undang, bahwa setiap warga berhak mendapatkan pendidikan.
Meskipun begitu, Poltekkes WHN tidak menyampingkan kualitas. Biaya murah, terjangkau tapi fasilitas lengkap. Sebut saja laboratorium. Hanya di kampus ini yang memiliki sarana berupa Robot Noelle S575.
Robot ibu hamil S.575 ini terkoneksi dengan komputer. Ini menjadi fasilitas bagi mahasiswa kebidanan dalam praktikum melayani wanita yang akan melahirkan. Atau dalam proses persalinan. “Robot ini hanya kita yang punya. Kampus lain di Malang belum ada meskipun kampus negeri. Ini membuktikan bahwa kita tetap mengutamakan kualitas *kampus dan lulusan kami, alumni alumni kami juga langsung bekerja , ada yg menjadi PNS, entrepreneur, bidan praktik mandiri, meskipun dengan biaya terjangkau,” kata dia.
Satu lagi program Poltekkes WHN layanannya berbeda dari kampus lainnya. Nama programnya : Pembayaran Sekolah Menunggu Waktu Panen.
Program kuliah biaya terjangkau ini melihat dari sisi humanis. Bahwa tidak semua orang tua mahasiswa menjadi pegawai atau karyawan dengan waktu gajian yang pasti. Tetapi mereka beragam. Bahkan banyak yang petani atau buruh bebas. Pendapatan mereka tidak pasti. Pun dengan masa panen.
“Kadang panen pun gagal. Maka kita berusaha melalui pendekatan yang lebih humanis. Dengan cara memberikan mereka kelonggaran. Kami yakin kebijakan ini tidak berlaku di kampus lain,” kata dia.
Donna berharap, kebijakan biaya ini dapat membantu mahasiswa kuliah hingga tuntas. Tidak ada yang drop out gara-gara masalah biaya. “Supaya mahasiswa bisa kuliah sampai lulus, meskipun mereka punya tunggakan,” ungkapnya.
Selain itu, Poltekkes WHN juga memiliki beberapa program beasiswa menarik. Program beasiswa ini juga terbilang unik. Dan tidak dimiliki kampus lain.
Diantaranya, beasiswa 50 persen bagi adik kakak yang kuliah di WHN. Salah satu dari keduanya hanya membayar biaya kuliah 50 persen untuk biaya SWP (Sumbangan Wajib Pendidikan). Program ini dinilai meringankan beban orang tua yang anak-anaknya kuliah di Poltekkes WHN.
Ada juga beasiswa penuh 100 persen bagi keluarga Dukun Bayi. Anak atau cucu dukun melahirkan dapat kuliah gratis. Syaratnya pun mudah. Hanya surat keterangan dari kantor desa atau kelurahan setempat. “Program ini pun tujuannya untuk mendukung program pemerintah untuk melahirkan tenaga kesehatan yang kompeten,” pungkasnya. (imm)