MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang memastikan pembelajaran di Politeknik Kota Malang (Poltekom) tetap berlangsung meskipun sebagian lahan dan gedungnya akan digunakan untuk program strategis nasional Sekolah Rakyat. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan, program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk mendukung pendidikan bagi anak-anak dari keluarga pra sejahtera dan miskin ekstrem.
“Kami sudah bertemu dengan pihak Poltekom dan tidak ada masalah. Karena aset itu milik Pemkot, maka Poltekom juga siap untuk menyesuaikan,” ujar Wahyu saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat (25/4) kemarin.
Program ini telah ditinjau langsung oleh Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR. Keduanya menyatakan tidak ada kendala, sehingga Kota Malang siap menjadi daerah pertama di Jawa Timur yang merealisasikan Sekolah Rakyat secara operasional.
Dengan ketersediaan gedung dan fasilitas seperti rumah susun mahasiswa (rusunawa), Pemkot akan mengatur skema penggunaan ruang agar kedua institusi bisa berjalan berdampingan.
“Jumlah mahasiswa Poltekom juga tidak terlalu banyak. Tidak mungkin mereka menggunakan seluruh gedung tiga lantai,” tambah Wahyu.
Sementara itu, pihak Poltekom melalui Yayasan Pendidikan Kota Malang menyatakan komitmennya untuk tetap menjalankan proses pembelajaran sesuai kalender akademik. Saat ini, komunikasi antara Pemkot dan yayasan terus berlangsung untuk mencari solusi terbaik.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Kota Malang, R. Djoni Sudjatmoko menegaskan bahwa kedua pihak memiliki semangat yang sama dalam memajukan pendidikan nasional. Dengan kesepahaman ini, baik Pemkot Malang maupun Poltekom optimistis kedua program pendidikan dapat berjalan harmonis tanpa mengganggu fungsi satu sama lain
“Semangat inilah yang mendasari pembahasan intensif agar kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi Poltekom tetap berjalan baik. Begitu pula program Sekolah Rakyat yang menjadi agenda nasional dapat terlaksana di Kota Malang,” tegasnya dalam keterangan resmi. (ian/aim)