.
Friday, November 8, 2024

Pondok Ramadan 1443 H, SMP Negeri 1 Singosari; Momentum Penguatan Nilai Sosial dan Spiritual

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pondok Ramadan SMP Negeri 1 Singosari (SINESA) telah usai. Kegiatan rutin setiap Bulan Puasa itu ditutup dengan kegiatan berbagi takjil gratis. Diberikan kepada masyarakat pengguna Jalan Raya Singosari, Sabtu (16/4) lalu. Agenda ini merupakan kolaborasi antara pengurus OSIS dan MPM Sinesa.  

Waka Kesiswaan SMP Negeri 1 Singosari, Rudi Purnomo, M.Pd bersyukur kegiatan Pondok Ramadan berlangsung dengan tertib dan sukses.  “Alhamdulillah kegiatan Pondok Ramadan sudah selesai, ditutup pemberian takjil ke masyarakat pengguna jalan,” tulisnya dalam pesan singkat ke Malang Posco Media.

- Advertisement -
KOMPAK: Pengurus OSIS dan MPK foto bersama di sela kegiatan bagi takjil kepada masyarakat

Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, siswa-siswi Sinesa terlihat khusuk selama mengikuti kegiatan keagamaan yang menjadi rangkaian dari Pondok Ramadan. Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa kelompok siswa.

Seperti yang terlihat pada Sabtu (9/4) lalu. Ada yang sedang setor hafalan doa dan zikir. Juga ada yang sedang mempelajari bacaan Alquran sesuai hukum tajwid.

Agar siswa tidak berkerumun maka tempatnya dibagi tiga. Di kelas, mushola dan lapangan. Semuanya mengikuti dengan tertib, khusuk dan tetap taat protokol kesehatan.

Waka Humas SMPN 1 Singosari, Fauzi mengatakan, Pondok Ramadan menjadi satu momentum penguatan nilai-nilai keislaman bagi siswa. Kegiatan ini digelar tiga hari dengan diisi materi agama baik secara teori maupun praktik.

TEKUN: Para siswa tampak tertib dan mengikuti kegiatan pondok ramadan dengan seksama

Diantaranya materi tentang pembelajaran Alquran, zikir, doa sehari-sehari, salat, zakat dan yang pasti tentang puasa. “Karena saat ini anak-anak sedang puasa, maka tentu saja mereka harus mengerti kaidah, tata cara, syarat dan ketentuan puasa itu sendiri,” katanya kepada Malang Posco Media.

Selama Pondok Ramadan banyak agenda dan aktivitas siswa. Secara teknis banyak melibatkan pengurus OSIS. Mereka yang mengatur jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. Termasuk dalam penegakan disiplin siswa.

Ketua OSIS SINESA, Nathania Azkiya Tsanyastrari mengatakan dalam setiap kegiatan perlu adanya penegakan disiplin. Itu diupayakan agar kegiatan tetap terlaksana dengan lancar tanpa adanya kendala. Termasuk pada kegiatan Pondok Pesantren. “Mereka yang tidak disiplin kami beri sanksi, dengan cara menghafal doa atau zikir sekian kali,” ucapnya.

Kepala SMP Negeri 1 Singosari, Drs. Susilo Wardoyo, M.Si mengatakan biasanya pondok Ramadan digelar di pertengahan atau menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Namun kali ini digelar di awal masuk sekolah saat bulan puasa.

Alasannya agar siswa mendapat bekal ilmu lebih dulu untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Baik bekal ilmu tentang salat, zakat maupun ibadah. Ditambah dengan amalan-amalan zikir dan doa. “Kami kira lebih tepat kalau di awal, supaya anak-anak mendapat bekal menjalan ibadah Ramadan,” katanya.

Pria ramah ini menjelaskan, pondok Ramadan merupakan satu program Sinesa untuk memperkuat nilai karakter siswa. Selama ini mereka telah mendapatkan pembinaan dan pengajaran tentang karakter. Maka saat memasuki bulan puasa, nilai-nilai tersebut semakin kuat dengan bimbingan secara intensif dari para guru.

Wardoyo menjelaskan, dalam proses pendidikan perlu adanya moment khusus untuk penguatan. Baik akademik maupun non akademik. Termasuk tentang ibadah dan penguatan tingkah laku.

Bulan Ramadan menjadi kesempatan yang tepat untuk pembinaan mental dan spiritual. Dalam kondisi siswa sedang berpuasa, akan banyak ilmu yang bisa diserap. Apalagi langsung bisa dipraktikkan. “Harapan besar kami pondok Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk pendidikan keagamaan dan penguatan akhlak anak-anak,” tuturnya.

Dalam momentum penuh makna di bulan mulia ini, Sinesa juga menghimpun zakat fitrah. Siswa diimbau untuk menyalurkan zakat mereka melalui panitia di sekolah. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Zakat fitrah ini diutamakan untuk siswa-siswi Sinesa sendiri. Yaitu mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Selanjutnya zakat didistribusikan kepada warga sekitar SMP Negeri 1 Singosari. “Disini ada nilai yang sangat bermakna, untuk memperkuat rasa empati anak-anak kepada sesama. Sekaligus sebagai pendidikan dalam menjalankan salah satu kewajiban umat Islam yaitu mengeluarkan zakat fitrah,” terang Wardoyo. (sir/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img