MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SMP Negeri 1 Singosari (SINESA) terlihat khusuk dalam kegiatan keagamaan, Sabtu (9/4) lalu. Mereka sedang mengikuti kegiatan Pondok Ramadan. Kegiatan dibagi menjadi beberapa kelompok siswa. Ada yang sedang setor hafalan doa dan zikir. Juga ada yang sedang mempelajari bacaan Alquran sesuai hukum jadwid.
Agar siswa tidak berkerumun maka tempatnya dibagi tiga. Di kelas, mushala dan lapangan. Semuanya mengikuti dengan tertib, khusuk dan tetap taat protokol kesehatan.
Waka Humas SMPN 1 Singosari, Fauzi mengatakan, Pondok Ramadan menjadi satu momentum penguatan nilai-nilai keislaman bagi siswa. Kegaitan ini digelar tiga hari dengan diisi materi agama baik secara teori maupun praktik.
Diantaranya materi tentang pembelajaran Alquran, zikir, doa sehari-sehari, salat, zakat dan yang pasti tentang puasa. “Karena saat ini anak-anak sedang puasa, maka tentu saja mereka harus mengerti kaidah, tata cara, syarat dan ketentuan puasa itu sendiri,” katanya kepada Malang Posco Media.
Selama pondok ramadan banyak agenda dan aktivitas siswa. Secara teknis banyak melibatkan pengurus OSIS. Mereka yang mengatur jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. Termasuk dalam penegakan disiplin siswa.
Ketua OSIS SINESA, Nathania Azkiya Tsanyastrari mengatakan dalam setiap kegiatan perlu adanya penegakan disiplin. Itu diupayakan agar kegiatan tetap terlaksana dengan lancar tanpa adanya kendala. Termasuk pada kegiatan Pondok Pesantren. “Mereka yang tidak disiplin kami beri sanksi, dengan cara menghafal doa atau zikir sekian kali,” ucapnya.
Kepala SMP Negeri 1 Singosari, Drs. Susilo Wardoyo, M.Si mengatakan biasanya pondok Ramadan digelar di pertengahan atau menjelang libur Hari Raya Idul Fitri. Namun kali ini digelar di awal masuk sekolah saat bulan puasa.
Alasannya agar siswa mendapat bekal ilmu lebih dulu untuk menjalankan ibadah selama bulan Ramadan. Baik bekal ilmu tentang salat, zakat maupun ibadah. Ditambah dengan amalan-amalan zikir dan doa. “Kami kira lebih tepat kalau di awal, supaya anak-anak mendapat bekal menjalan ibadah Ramadan,” katanya.
Pria ramah ini menjelaskan, pondok Ramadan merupakan satu program Sinesa untuk memperkuat nilai karakter siswa. Selama ini mereka telah mendapatkan pembinaan dan pengajaran tentang karakter. Maka saat memasuki bulan puasa, nilai-nilai tersebut semakin kuat dengan bimbingan secara intensif dari para guru.
Wardoyo menjelaskan, dalam proses pendidikan perlu adanya moment khusus untuk penguatan. Baik akademik maupun non akademik. Termasuk tentang ibadah dan penguatan tingkah laku.
Bulan Ramadan menjadi kesempatan yang tepat untuk pembinaan mental dan spiritual. Dalam kondisi siswa sedang berpuasa, akan banyak ilmu yang bisa diserap. Apalagi langsung bisa dipraktikkan. “Harapan besar kami pondok Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk pendidikan keagamaan dan penguatan akhlak anak-anak,” tandasnya. (imm)