MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – One Pesantren One Product Produk (OPOP) menjadi program terdepan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Pesantren di Jawa Timur. Tak terkecuali di Kota Batu, program tersebut juga telah direalisasikan oleh Ponpes Kanzun Najah di Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Pengasuh Ponpes Kanzun Najah Fatkhul Yasin mengatakan bahwa saat ini pondoknya tak hanya menjadi tempat menempa ilmu agama. Namun bertransformasi untuk menjadikan santrinya entrepreneur sukses.
“Di Kanzun Najah juga menerapkan program OPOP sejak tahun 2019. Ada beberapa kegiatan bagi santri untuk berbisnis meliputi budidaya dan pembesaran anggrek, membatik dan koperasi pesantren,” ujar Yasin kepada Malang Posco Media.
Ia menjelaskan untuk budidaya anggrek diproduksi oleh para santri. Kemudian batik produksi dengan pemberdayaan ibu-ibu sekitar Ponpes dengan pengerjaan di Ponpes. “Tidak hanya bagi santri yang tengah mencari ilmu. Tapi bisnis anggrek juga dilakukan oleh alumni. Mereka kebanyakan menjadi reseller untuk bunga anggrek,” bebernya.
Pemasaran bisnis anggrek dilakukan oleh para santri melalui offline maupun online di sosmed. Dengan omset sebulan kurang lebih bisa sampai Rp 10 juta. “Di sini ada tim, teknisnya Ponpes bermitra dengan teman-teman santri yang sudah lulus. Jadi alumni ambil barang di pesantren. Keuntungan hasil penjualan di ambil teman-teman alumni,” imbuhnya.
Selain budidaya anggrek, Ponpes Kanzun Najah juga memfasilitasi pelatihan budidaya anggrek dan membatik bagi masyarakat umum. Program tersebut dilakukan sesuai dengan potensi Kelurahan Dadaprejo.
Pihaknya mencatat secara keseluruhan untuk santri yang belajar di Kanzun Najah sekitar 40 santri. Para santri tersebut juga mengelola kebun yang memiliki 4 greenhouse dengan luas total keseluruhan 300 meter persegi.(eri/lim)