MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Janda Bolong, tanaman hias dengan ciri khas daun berlubang tersebut beberapa bulan lalu tengah populer dan digandrungi masyarakat Indonesia. Tak berselang lama, tanaman yang semoat dibanderol dengan harga hingga jutaan rupiah itu pun kini popularitas telah menurun.
Diungkapkan Pemilik Toko Bunga Sumber Rejeki, Sukram, janda bolong kini tak lagi menarik. Bahkan peminatnya yang kian menipis membuat harganya juga ikut anjlok bahkan sekarang bisa didapatkan dengan harga kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu.
“Jenis bunga koleksi memang populernya saat ada tren tertentu saja. Awal pandemi ketika semua bisnis kolabs, kami para penjual tanaman malah beromset besar,” ujar Sukram.
Ditambah lagi dengan lokasi toko bunga ini yang berada di exit tol Sawojajar Malang membuat para pedagang kewalahan melayani pembeli. Mereka datang tak hanya dari lokal Malang tetapi juga luar kota, terutama Surabaya.
Menurutnya, ketika sedang ada tren tanaman tertentu omzet yang diraihnya pun terbilang memuaskan bahkan mampu menembus angka Rp 3 juta per harinya. Namun ketika tidak ada tanaman hias yang booming omzet rata-rata harian hanya dikisaran Rp 500 ribu.
“Pedagang dapat terus bertahan dengan adanya bunga jenis hias. Penjualan tanaman hias masih terus stabil hingga saat ini, karena tidak hanya populer disaat-saat tertentu saja,” urainya.
Hingga saat ini jenis tanaman hias yang masih banyak peminatnya ada bunga krokot dan mawar. Dua jenis tanaman tersebut diburu sebab mempunya bunga yang indah, berukuran mungil tetapi mampunyai beragam warna yang memanjakan mata.
Lebih lanjut, Sukram menyebut meskipun popularitas bunga kerap naik turun terutama diawal tahun pasar bunga sedang lesu namun pihaknya telah terbiasa dengan kondisi tersebut. Penjualan bunga akan berangsur membaik di bulan Maret.
“Untuk menyiasati kondisi yang sedang lesu, kami biasanya menyediakan jasa jasa servis taman dengan harga menyesuaikan luas lahan. Kalau sekarang trennya taman minimalis dengan dipercantik menggunakan tanaman bonsai dan bebatuan di sekitarnya,” tutup Sukram. (nit/lin)