Malang Posco Media, Jember, – Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri, Nuryadi, mengatakan populasi macan tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) yang berada di kawasan taman nasional setempat cenderung bertambah berdasarkan monitoring setiap tahun dan dalam jangka waktu tertentu.
“Tren populasi sejumlah satwa liar yang berada di dalam kawasan Taman Nasional (TN) Meru Betiri, termasuk macan tutul, cenderung bertambah. Tugas kami menjaga hutan sekaligus menjaga satwa di dalamnya,” kata Nurhadi saat ditemui di Kantor TN Meru Betiri di Jember, Selasa.
Dilansir Antara, dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia pada 21 Maret 2023, pihak TN Meru Betiri tak henti-hentinya melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut andil dalam menjaga kawasan taman nasional.
Salah satu mandat pengelolaan kawasan TN Meru Betiri adalah perlindungan habitat satwa langka, terutama macan tutul Jawa. Berdasarkan identifikasi pola macan tutul, populasi macan tutul Jawa pada tahun 2017-2021 secara berurutan sebanyak 6 ekor (2017), 15 ekor (2018), 12 ekor (2019), 15 ekor (2020), dan 17 ekor (2021).
Kepadatan (densitas) satwa langka itu diperkirakan berturut-turut sebesar 4,7 (2017), 5,8 (2018), 6,1 (2019) dan 6,4 (2020) untuk setiap 100 km2.
“Berdasarkan data statistik jumlah individu unik macan tutul Jawa yang telah teridentifikasi sejak tahun 2017 hingga 2022 sebanyak 17 individu, sehingga habitat dan ekosistemnya masih relatif terjaga berada di dalam kawasan,” tuturnya.
Ia mengatakan pemantauan terhadap macan tutul dilakukan setiap tahun untuk melihat perkembangan populasi atau perilaku satwa tersebut untuk memastikan sejauh mana keberlangsungan satwa-satwa tersebut di dalam kawasan taman nasional.
“Kami mengimbau masyarakat di sekitar penyangga hutan ikut menjaga kelestarian kawasan TN Meru Betiri, sehingga flora dan fauna juga terpelihara dengan baik,” katanya.
Nuryadi berharap kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) semakin memperkuat komitmen dan kerja sama antara berbagai pihak dalam menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati di TN Meru Betiri.
Sementara Koordinator Pemantauan macan tutul Jawa TN Meru Betiri Nur Kholiq mengatakan pemantauan populasi macan tutul dilakukan selama tiga tahun sekali setelah dilakukan evaluasi secara berkala, namun monitoring satwa tersebut tetap dilakukan setiap tahun dengan menggunakan kamera trap.
“Dalam menghitung populasi macan tutul, petugas hanya menghitung jumlah macan tutul dewasa saja. Kamera trap yang kami pasang tahun lalu juga memotret adanya macan tutul di sejumlah kawasan TN Meru Betiri,” katanya.
(ntr/jon)