spot_img
Saturday, June 21, 2025
spot_img

Populer karena Karya Video AI,  Tetap Profesional sebagai Abdi Negara

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Bhaot Sudanco, ASN Kreatif Pemkot Malang

Pegawai Pemkot Malang yang satu ini bukan pegawai biasa. Ia ASN bertalenta. Kreatif. Dia adalah Muhammad Choirul Anam, dikenal juga dengan sapaan Bhaot Sudanco.

MALANG POSCO MEDIA– Bhaot Sudanco dikenal luas belakangan ini karena  video  Artificial Intelligence (AI) karyanya. Hasil karyanya banyak bermumculan  di media sosial Instagram maupun Tiktok. Karyanya  mengenai Kota Malang. Judulnya seperti “Kota Malang Sinematik” yang menggambarkan kawasan Kota Malang seperti Comboran, Ijen Boulevard, Arjosari hingga sang kakek penjual Tahu Petis di depan Polinema Malang versi sinematik AI.

Ada lagi yang sebelumnya viral video AI dimana Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bertemu dengan Wali Kota Malang pertama yakni H.I Bussemaker tepat saat Kota Malang memperingati HUT Ke 111 Kota Malang.

Saat ditemui Malang Posco Media di Gazebo Balai Kota Malang, Selasa (17/6) lalu, ia menyampaikan rasa syukurnya. Yakni tentang ruang kreativitas dan pengabadian sebagai abdi negara.

Setelah bertugas selama 10 tahun di Bagian Umum Pemkot Malang, pada hari itu paginya ia secara resmi mendapat  Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Iya tadi saya resmi mendapat SK. Memang sejak 2015  di Bagian Umum Pemkot Malang,” tutur Bhaot sapaannya.

Tidak hanya yang mengetahui bahwa Bhaot adalah abdi negara di lingkungan Pemkot Malang. Pasalnya karya-karya AI  yang sering “viral” di media sosial terlihat seperti karya   konten kreator profesional. Nyatanya dia melakukannya hanya sebagai hobi sambal fokus menjadi abdi negara.

Bhaot menceritakan karya video AI-nya viral belum lama ini, dimana Wali Kota Malang saat ini Wahyu Hidayat dan wali kota pertama Kota Malang H.I Bussemaker saling bertemu terinspirasi saat ia sedang melakukan kegiatan sehari-harinya di Balai Kota Malang.

“Ya waktu itu saya lagi kerja ya di Balai Kota, turun dari lantai dua kan bisa lihat ada foto-foto di pajang yang dekat tangga. Itu foto wali kota dari zaman ke zaman. Nah saya langsung ada ide, wali kota pertama HI Bussemaker dan Bapak wali kota sekarang (Wahyu Hidayat) kenapa gak saya pertemukan saja,” papar Bhaot menceritakan saat itu ia ingin memberikan sesuatu untuk HUT ke 111 Kota Malang.

Di situlah video viral sinematik AI itu tercipta. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pun memposting karyanya itu  di akun Instagram pribadinya saat itu.

Pria kelahiran tahun 1990 ini mengatakan pula di momen Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur dimana Kota Malang menjadi salah satu tuan rumah, ia ingin memberi kontribusi. Dia pun menciptakan beberapa video dan karya AI tentang itu.

“Karena saya juga bagian dari Pemkot Malang saya juga ingin memberi kontribusi caranya ya saya mendukung dengan apa yang bisa saya lakukan. Lalu insiatif saja membuat video AI  tiga maskot pemerintah di Malang Raya,” paparnya.

Setelah itu secara spesifik ia membuat video AI untuk promosi Porprov Jatim 2025 dengan membuat maskot Kota Malang “Sima” dengan berbagai gaya mewakili masing-masing cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.

Postingannya ini ternyata mendapat perhatian lebih luas. Sebagai staf Bagian Umum Setda Kota Malang ia pun secara organisasi berkolaborasi dengan perangkat daerah lainnya. Yang ingin menggunakan karyanya untuk promosi Porprov Jatim tahun 2025 di Kota Malang.

“Akhirnya ya Bagian Umum kolaborasi dengan perangkat-perangkat daerah lain. Seperti dengan Bagian Protokol Humas dan Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) untuk bareng-bareng menyemarakan Porprov dengan video-video sinematik AI,” jelas bapak dua anak ini.

Dia tak memikirkan mengenai hak cipta atau royalti  yang biasanya menjadi pertimbangan sebuah karya kreatif. Menurut Bhaot, apa yang bisa dihasilkan ini menjadi bagian dari kontribusi murni dirinya untuk Kota Malang atau pemerintah daerah di Malang Raya.

Pria yang saat ini masih menempuh studi di Universitas Terbuka (UT) Malang ini mengaku karyanya bisa dimanfaatkan khalayak publik untuk tujuan pembangunan daerah. Ia memberikannya dengan ikhlas dan terbuka.

“Nah dengan itu karya-karya semakin dikenal. Di situ ternyata juga ada pintu rejeki yang terbuka. Beberapa proyek video AI untuk promosi sebuah brand untuk tujuan komersial juga masuk. Saya terima semampu saya, karena saya masih bertugas di pemda,” papar Bhaot.

Ia menceritakan bahwa dirinya belajar secara otodidak melalui video-video tutorial di YouTube. Meski begitu sejak dahulu, Bhaot sudah memiliki basic sebagai konten kreator atau lama di dunia videography. Di sinilah dasar dari pembuatan video sinematik AI karyanya bisa dikembangkan secara otodidak.

Bhaot mengaku ia mendasari karya-karya AI  sebagai hobi. Dia tidak memikirkan profit yang akan diterima dan sebagainya.

“Karena dasar saya buat ini sebenarnya karena senang saja. Hobi. Hal-hal yang saya terima saat ini, itu bonusnya. Ini sebenarnya juga menjadi pesan saya kepada teman-teman konten kreator AI, jalani dulu saja. Pakai imajinasi sekreatif mungkin dan hasilkan karya terbaik. Jika dikenal dan diapresiasi karena karya mu bagus, yang lain-lain akan mengikuti,” tegas Bhaot.

“bonus-bonus” lainnya dari hasil karya AI nya yang paling berkesan, di antaranya diceritakan Bhaot adalah bisa bertemu artis-artis ambyar. Artis seperti Happy Asmara hingga Niken Salindri pun mengenal Bhaot karena ia membuat keduanya dalam versi AI yang kemudian disukai keduanya dan digunakan dalam berbagai kesempatan.

Bhaot mengaku akan terus menciptakan karya-karya imanatif dan kreatif dari kemampuannya mengelola AI. “Intinya sebenarnya ingin kontribusi saja. Dengan apa yang saya punya ini. Semoga tetap bisa memberi kontribus. Khususnya bagi Kota Malang,” pungkas dia. (sisca angelina/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img

RP8888