MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mendapati adanya potensi timbulnya bencana kebakaran di Mal Alun-Alun. Betapa tidak, selain pusat perbelanjaan, gedung itu kini juga telah menjadi salah satu pusat pelayanan publik bagi masyarakat Kota Malang.
Yakni di Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka yang berada di Lantai 3 Mal Alun-alun. Hal itu didapati Iwan saat berkunjung ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka, Kamis (12/9) pagi kemarin.
“Saya sampaikan ada isu kalau fungsi layanan publik atau kantor, ada sarana umum ini yang perlu dijaga kehati-hatiannya. Potensi potensi yang mengakibatkan bencana. Ada yang datang, terus bisa belanja sambil menunggu (perizinan) itu bagus, tapi perlu kehati-hatian untuk keamanan,” ujar Iwan usai kunjungan tersebut.
Menurut Iwan, karena di pelayanan publik banyak benda benda elektrik, maka ia mengingatkan harus ada mitigasi atau pencegahannya. Ia pun mengingatkan agar secara rutin melakukan pengecekan.
“Kita lihat seperti Matahari (Malang Plasa, red) terbakar. Lha ini diatasnya adalah karyawan dan masyarakat yang datang untuk izin-izin di MPP. Saya minta cek elektriknya yang bisa mengakibatkan kebakaran,” tegas dia.
Kunjungan ke MPP Merdeka ini merupakan lanjutan dari kegiatan ‘roadshow’ yang berkeliling ke sejumlah OPD untuk menggali dan belanja masalah yang ada di Kota Malang. Secara umum, keberadaan Mal Alun-alun kini makin baik dengan hadirnya MPP dengan jenis pelayanan yang beragam.
Dalam kesempatan itu, Iwan pun terkesan dengan MPP karena bisa memberi layanan yang prima kepada masyarakat, baik dari SDM maupun sarana prasarananya.
“Ada musala, ada ruang yang bisa digunakan berbagai hal, yang menarik lagi tentu ada mal nya. Misal prosesnya lama, bisa menunggu sambil belanja,” sebut Iwan.
Sementara itu, Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Arif Tri Sastyawan yang menaungi MPP itu, menyampaikan pihaknya terus melakukan peningkatan layanan kepada masyarakat. Selain bakal menambah AC standing, MPP nantinya juga bakal lebih ramah difabel.
“Kemarin kami bikin lift, masih mencari dana selain APBD, atau CSR. Target kami di 2025,” tutupnya. (ian/aim)