spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

PPGD dan Pionering Asah Keterampilan Siswa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Para peserta Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) SMP Insan Amanah mendapat materi Semafor, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), dan Pionering. Materi ini diberikan setelah Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan, Jumat (17/6) lalu. Diikuti dengan penuh antusias oleh siswa-siswi SMP Insan Amanah sebagai peserta Perjusa, meskipun sempat turun hujan.

Tim Pembina Pramuka berhasil membuat suasana lebih cair dan tetap fokus. Ketiga materi ini disampaikan berurutan mulai dari materi Semafor yang dilaksanakan di Lapangan Dusun Sahabat Alam dan materi PPGD dan Pionering yang dilaksanakan di Pendopo Dusun Sahabat Alam.
Materi Semafor disampaikan oleh Pembina Pramuka Insan Amanah, yakni Petty Helena. Selain mendemokan secara langsung, Petty juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mencoba. Aeeshah Bilqis, salah satu peserta menyebutkan bahwa semafor memiliki keunikan tersendiri.
Menurutnya, semafor sangat berguna ketika berada dalam situasi tertentu. Dengan teknik semafor dapat berkomunikasi dengan cara unik. “Selain itu, warna bendera semafor juga cukup unik, merah dan kuning. Warna yang tidak bertabrakan dengan lingkungan sekitar dalam situasi atau cuaca apapun,” ungkap Aeesh.
Kegiatan tidak hanya berhenti pada materi saja, Tim Pembina Pramuka mengagendakan adanya praktik sederhana untuk lebih memahamkan siswa. Materi berlanjut ke PPGD yang disampaikan oleh Riko Dovan dan Dwi Rizki Wahyu Febrianto.
Aeeshah menerangkan, PPGD sangat penting diketahui. Keterampilan ini sangat bermanfaat untuk membantu orang lain yang memerlukan pertolongan gawat darurat. “Kita dapat langsung menolongnya. Pengetahuan PPGD sangatlah penting, minimal dapat dapat membantu korban secara psikologis. ,” ujar Aeeshah, salah satu siswa SMP Insan Amanah Malang yang berkesempatan untuk melakukan praktik di depan peserta yang lain.
PPGD tidak hanya dianggap sebagai pelengkap materi kepramukaan dalam Perjusa kali ini. Para peserta Perjusa, benar-benar dipahamkan pentingnya PPGD dalam kehidupan nyata. Minimal tiga A. Aman diri, aman korban, dan Aman keadaan. “Menolong korban bukan hanya keamanan korban saja yang harus diperhatikan, keamanan diri dan lingkungan sekitar juga harus aman,” jelas siswi kelas 7A tersebut.
Selain PPGD, dua pembina yang akrab disapa Kak Riko dan Kak Heru tersebut menyampaikan materi tentang pionering. Siswa-siswi langsung diminta untuk praktik membentuk simpul-simpul tertentu dengan regu masing-masing. Dalam pionering dibutuhkan keterampilan khusus.
“Keterampilan yang diasah dalam kegiatan pionering menurut saya ada keterampilan tali-temali, keterampilan dalam kekompakan, kerjasama, dan keterampilan dalam memikirkan perancangan suatu objek yang sebenarnya bukan alat P3K menjadi alat P3K,” terang Raisa Malika, peserta Perjusa yang diapresiasi keterampilan tali-temalinya oleh Tim Pembina Pramuka.
Raisa Malika yang akrab disapa Caca tersebut mengungkapkan kesannya setelah mengikuti serangkaian kegiatan semafor, PPGD, dan pionering.
“Selama saya mengikuti kegiatan (khususnya pionering), saya menjadi bisa merasakan kebersamaan, kekompakan, dan kerja sama antar teman dalam satu regu. Semoga kegiatan-kegiatan kedepan makin baik. Semoga makin kompak dan solid antar sesama anggota Pramuka,” tutup Caca. (shafaa_smpia/imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img