spot_img
Thursday, February 6, 2025
spot_img

Peresmian Terowongan Silaturahim

Prabowo Cerita Bangun Masjid Hambalang Arsiteknya Nasrani

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA GROUP, JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto bercerita tentang langkahnya membangun sebuah masjid di Hambalang, Bogor, yang dibangun oleh arsitek seorang umat Nasrani. Cerita itu disampaikan Presiden Prabowo dalam sambutannya di acara peresmian Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral di Jakarta, Kamis (12/12).

“Ini mengingatkan kita tidak hanya Masjid Istiqlal berdiri di samping Gereja Katedral, tapi yang merancang Istiqlal arsiteknya ditunjuk oleh Presiden kita pertama justru bukan orang Muslim, arsiteknya orang Nasrani. Ini kehebatan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo mengawali ceritanya.

-Advertisement-

Prabowo kemudian mengatakan bahwa dirinya mengikuti langkah Presiden pertama RI Soekarno itu, dengan membangun masjid di Hambalang, dengan arsitek seorang Nasrani. “Kecil-kecilan saya juga bikin masjid di Hambalang. Ya saya ikut Bung Karno lah, yang merancang desain masjid saya di situ seorang Katolik,” ujar Prabowo.

Presiden pun menekankan Indonesia memiliki tradisi bahwa perbedaan bukan penghalang untuk bersatu. “Ini tradisi kita bahwa kita berbeda agama, berbeda adat-istiadat, tapi kita satu dalam keluarga besar bangsa Indonesia,” tutur Kepala Negara.

Presiden menyerukan kepada semua pihak untuk menjaga kerukunan. Prabowo mengatakan hanya dengan perdamaian Indonesia akan sejahtera, adil dan makmur.

Sementara itu, Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, terowongan sepanjang 34 meter itu menjadi simbol toleransi antar-umat beragama serta memudahkan akses bagi jamaah kedua tempat ibadah terbesar di Indonesia tersebut.

“Kami berharap dengan terbangunnya Terowongan Silaturahim ini akan memudahkan akses zaman antar-bangunan ibadah serta menjadi simbol toleransi antara umat beragama,” ujar Menag.

Menag juga melaporkan bahwa proyek pembangunan terowongan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2020, yang bertujuan untuk mempermudah akses jamaah, menyediakan ruang parkir, serta mengurangi kemacetan di sekitar lokasi.

Terowongan Silaturahim yang dibangun dengan anggaran APBN sebesar Rp38,9 miliar ini memiliki panjang 34 meter, lebar 4,1 meter, dan kedalaman enam meter. “Adapun total luas pembangunan Terowongan Silaturahim sebesar 346 meter,” kata dia.

Selain berfungsi sebagai penghubung, terowongan ini juga dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan hubungan toleransi antar-umat beragama, yang digambarkan melalui karya seniman Sunaryo bertema “Wat Hati” atau “Jembatan Hati”.

Diorama tersebut memperlihatkan perjalanan sejarah kerukunan antara umat Islam dan Kristen di Indonesia, yang digambarkan dalam relief-relief yang menghiasi dinding terowongan. Selain itu terowongan ini juga menyediakan fasilitas parkir dengan kapasitas 800 hingga 1.000 kendaraan, yang dapat digunakan bersama oleh jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Pembangunan terowongan ini turut melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum serta kerja sama dengan pihak Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pembangunan shelter di sekitar area tersebut. Dengan adanya Terowongan Silaturahim diharapkan akan semakin memperkuat hubungan antar-umat beragama di Indonesia dan menjadi simbol kerukunan yang nyata di tengah keberagaman. (ntr/udi)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img