MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-3 Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) yang di gelar di STAI Al-Hikam, Malang pada Sabtu (18/11) siang. Pada kesempatan tersebut, ia menjadi keynote speaker dan menyampaikan beberapa hal, termasuk juga peran para sarjana NU yang merupakan cendekiawan dalam memperjuangkan bangsa.
“Sarjana adalah orang terpilih dan cendekia, yang lebih mengerti dibanding yang lainnya. Karena itu saya ingin menggunakan kesempatan ini kepada para Sarjana NU, sudah saatnya kita lebih waspada. Kita harus mengkaji keadaan bangsa yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ia turut serta membahas sedikit terkait peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dalam merebut kemenangan pada masa-masa penjajahan dahulu. Menurutnya peran para ulama dan pejuang NU sangat besar.
“Pada saat Inggris datang untuk menjajah negara yang baru saja merdeka, disitu para ulama kita tampil dan menyerukan terkait dengan Resolusi Jihad yang dipelopori oleh para tokoh-tokoh NU. Karena perang untuk membela negara merupakan jihad yang mulia,” lanjutnya.
Menurutnya, NU merupakan organisasi Islam, namun Islam yang membumi di tanah Nusantara, Islam yang nasionalis berjiwa kebangsaan. Islam NU adalah Islam yang sejuk, moderat dan melindungi semuanya tanpa membeda-bedakan suku, ras maupun yang lainnya.
“Untuk itu , terima kasih saya telah diundang dan diikutsertakan dalam kegiatan ini. Saya juga berterimakasih kepada saudara-saudara sekalian karena telah ikut berjuang dalam ranah masing-masing,” ucapnya.
Di tahun politik yang akan datang, ia juga sempat memberikan pesan terkait dengan persatuan bangsa. Karena menurutnya bersaing bukan berarti bermusuhan, lawan politik bukan berarti lawan yang sesungguhnya. Prabowo mengajak seluruh audiens untuk dapat berdemokrasi yang cocok dengan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur yang turut hadir dalam Mukernas ISNU ke-3 tersebut mengatakan bahwasanya peran ISNU sangat besar. Apalagi Jawa Timur sebagai lumbung pangan dengan penghasil padi terbesar.
“ISNU bisa turut andil di dalamnya dengan mengadakan studi kemudian dikembangkan untuk kedepannya. Di Malang ini juga ada Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang ada di Singosari. Silahkan jika teman-teman dari ISNU datang kesana. Dilihat bagaimana perkembangannya. Karena pasti banyak hal yang bisa didapatkan,” terangnya. (adm/udi)