MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kepulangan Yulia Nuril Hamida, seorang ibu yang mengantar anaknya dari khitan mendadak mencekam. Anak-anaknya histeris dalam mobil akibat dihadang dua pengamen bermotor di Desa Sitiarjo, Kecamatan Wagir. Video aksi teror itu, viral di media sosial. Video penghadangan itu direkam sendiri oleh Yulia, warga Sukun.
Dikonfirmasi Malang Posco Media, Yulia menerangkan peristiwa menegangkan itu terjadi Sabtu (16/7) pukul 17.00. Dia juga melaporkan aksi premanisme itu ke Polsek Wagir, satu jam kemudian dan menjalani pemeriksaan, Minggu (17/7). Ia menerangkan, ketika itu ia pulang dari khitanan sang anak. Di sekitar lokasi kejadian, didapati pengendara motor hendak putar balik.
Posisi motor berlawanan dan berhenti karena ada mobil lain hendak melintas. “Setelah mobil itu memberi jalan, tiba – tiba dua pemuda yang naik motor itu memepet mobil saya. Dari kaca mobil yang tertutup, ia minta saya meminggirkan mobil,” jelasnya. Meski meminggirkan mobil, Yulia tidak mau menanggapi kedua pemuda yang membawa gitar ini.
Mereka, berteriak kalau sudah terserempet. Teriakan kata – kata kotor juga muncul, hingga membuat anaknya histeris ketakutan. Dia berusaha meminta bantuan dengan membunyikan klakson. Tapi pemuda itu malah naik pitam dan menggedor – gedor kaca mobil. “Saya berharap warga keluar dan menolong saya. Tapi mereka hanya menonton,” ungkapnya.
Usai itu, dia memperlihatkan topi Polantas milik suaminya di mobil. Berharap pelaku menghentikan aksinya. Tapi mereka tetap berteriak menghujat polisi. Tak sampai di sana, setelah sekitar 150 meter berjalan kembali, Yulia kembali dihadang mobilnya dan langsung mengarah ke dekat jendela tempat duduk anak – anaknya dan kembali meneror dengan kata-kata kasar.
Yulia mengaku tidak tahu penyebab pelaku melakukan teror karena merasa tidak menyerempet motor itu. Polres Malang dan Polsek Wagir yang menerima laporan, mengaku sudah melakukan olah TKP. “Kami sudah memeriksa korban dan mencari pelakunya ke beberapa tempat,” kata Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.
Polisi mendapat keterangan tuduhan pelaku terhadap istri salah satu anggota Polresta Malang Kota itu, diserempet tidak benar. “Dari Polsek Wagir sudah melakukan pencarian, di perempatan-perempatan terdekat. Diketahui pelaku berprofesi sebagai pengamen. Hingga saat ini sementara anggota berjaga di titik rawan untuk memberikan rasa aman,” imbuhnya. (tyo/mar)