spot_img
Wednesday, September 11, 2024
spot_img

Presiden Xi Jinping Resmi Buka Asian Games 2022 di Hangzhou

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Presiden China, Xi Jinping, resmi membuka Asian Games terbesar dalam sejarah di Hangzhou Pada Sabtu malam (23/9). Upacara pembukaan yang mewah ini menampilkan gabungan dari budaya dan sejarah China dengan teknologi modern yang ramah lingkungan.

Sebelum upacara dimulai, Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, yang juga dikenal sebagai “Teratai Besar”, diterangi dengan pertunjukan cahaya yang memamerkan keindahan dan kecanggihan arsitektur stadion modern ini yang dapat menampung hingga 80.800 penonton.

Pada pukul 20.00 waktu lokal, stadion bergema dengan suara tepukan tangan saat Presiden China, Xi Jinping, bersama pelaksana tugas ketua Komite Olimpiade Asia, Raja Randhir Singh, dan Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, memasuki arena.

Dalam upacara pembukaan yang berlangsung selama hampir dua jam, pengunjung disuguhi pertunjukan pembuka yang spektakuler. Mulai dari sambutan hangat, parade delegasi, hingga berbagai pertunjukan seni dengan tema-tema yang menggambarkan keindahan dan warisan budaya China. Salah satu bagian yang paling menonjol adalah pementasan yang mengambil inspirasi dari ekuinoks musim gugur, sebuah perayaan tradisional panen di China, dan fenomena alam unik Hangzhou yaitu air pasang yang menjadi saksi bisu berbagai perubahan sejarah dan peradaban Liang-zhu.

Puncak dari pertunjukan adalah segmen yang berjudul “Tides Surging in Asia”, mengambil inspirasi dari fenomena air pasang di Hangzhou. Dengan konsep ini, gelombang pasang dianalogikan sebagai nafas kehidupan, irama dari olahraga, dan spirit dari Asian Games itu sendiri. Lewat pertunjukan ini, diharapkan Asian Games tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga festival yang menggambarkan kebersamaan dan kegembiraan masyarakat Asia, serta menyampaikan pesan kegembiraan dan keagungan ke seluruh dunia.

China pun memamerkan kepiawaiannya dalam membuat festival akbar dan perayaan di depan sejumlah kepala negara yang turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, antara lain Presiden Suriah Bashar al-Assad, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, dan Putra Mahkota Kerajaan Kuwait Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.

Setelah pengibaran bendera nasional China, para kontingen dari berbagai negara Asia memasuki stadion diiringi maskot-maskot Asian Games Hangzhou yaitu Chenchen, Congcong, dan Lianlian.

Afghanistan menjadi negara pertama dalam rangkaian defile atlet, sedangkan kontingen tuan rumah China menjadi yang terakhir memasuki stadion setelah Yaman.

Atlet wushu Indonesia Nandhira Mauriskha dan atlet voli indoor putra Hernanda Zulfi berperan sebagai pemegang bendera Merah Putih, memimpin kontingen Indonesia yang mengirimkan 413 atlet untuk mengincar 12 medali emas di Hangzhou.

Nandhira, yang adalah peraih perak SEA Games Vietnam 2021 itu, mengenakan baju kurung adat Betawi. Sedangkan Hernanda, yang membantu Indonesia merebut emas SEA Games 2019, 2021 dan 2023 itu, mengenakan pakaian adat lengkap dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Asian Games di Hangzhou, yang merupakan ketiga kalinya China menjadi tuan rumah, juga memecahkan rekor partisipasi atlet, nomor cabang olahraga dan secara keseluruhan penyelenggaraan dalam sejarah Asian Games.

Seperti yang telah dikonfirmasi oleh panitia penyelenggara HAGOC, bahwa sebanyak 45 Komite Olimpiade Nasional membawa sekira 12.500 atlet, terbanyak dalam sejarah Asian Games, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 11.300 atlet di Asian Games ke-18 di Indonesia pada 2018.

Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik memperebutkan 481 medali emas dalam 40 cabang olahraga yang dipertandingkan selama 15 hari di 56 arena yang tersebar di Hangzhou dan lima kota pendukung yaitu Ningbo, Wenzhou, Huzhou, Shaoxing, dan Jinhua.

Setelah pengibaran bendera China, dan sambutan panitia penyelenggara dan presiden OCA, lewat pidato singkatnya, Xi secara resmi membuka Asian Games di Hangzhou.

China sendiri sebagai tuan rumah memiliki hak istimewa untuk memilih cabang olahraga apa yang dipertandingkan, seperti misalnya bridge, catur, dan catur China (Xiangqi) sebagai olahraga non-Olimpiade yang dilombakan di Hangzhou.

Negeri Tirai Bambu itu selalu menjadi juara umum Asian Games sejak 1982 dan tahun ini mereka mengerahkan 886 atlet ke Hangzhou, termasuk atlet cilik skateboard Cui Chenxi yang berumur 13 tahun.

E-sport, breakdancing, dan panjat tebing juga akan menjalani debutnya di Asian Games untuk menarik minat generasi muda.

Senada dengan tema yang mereka usung, Hangzhou adalah kota tempat budaya dan sejarah berpadu dengan teknologi modern. Dan seperti yang sudah-sudah, upacara pembukaan ajang olahraga internasional selalu menjadi platform utama untuk menampilkan budaya negara tuan rumah.

Upacara pembukaan yang berlangsung megah di Hangzhou Olympic Sports Centre Sabtu malam itu menunjukkan sejarah panjang kota di pesisir timur China itu yang diproyeksikan ke layar dan lantai stadion, dikombinasikan dengan atraksi para penari dan teknologi canggih seperti animasi tiga dimensi tanpa kacamata yang memanjakan mata, hingga penyalaan kaldron Asian Games yang inovatif dengan melibatkan pemegang obor tradisional dan virtual.

Karena mengusung konsep ramah lingkungan, Asian Games kali ini terbilang unik dan menabrak pakem pembukaan pesta olahraga multicabang. Alih-alih menyalakan kembang api tradisional, tim produksi telah mendesain pertunjukan kembang api virtual yang ditampilkan ke layar serta menggunakan methanol beremisi nol sebagai bahan bakar api kaldron.

China menggunakan sumber energi terbarukan untuk mendukung Asian Games kali ini sekaligus menunjukkan ketangguhan negeri Tirai Bambu itu dalam mewujudkan lingkungan hijau dan rendah karbon.

Dan untuk kali pertama dalam sejarah Asian Games, Hangzhou 2022 bakal sepenuhnya menggunakan listrik hijau sebagai pasokan listrik reguler di semua arena kompetisi.

Kendaraan dan bus listrik pun menjadi moda transportasi bagi para atlet dan awak media selama peliputan di Hangzhou.

Pemerintah China dan HAGOC selaku panitia penyelenggara memang ingin menyajikan pesta olahraga yang termegah di Asia dengan konsep hijau dan cerdas. Asian Games ke-19 kali ini diharapkan menjadi contoh untuk edisi-edisi berikutnya.

“Kepada masyarakat Hangzhou, tanpa kerja keras dan kontribusi tak kenal lelah Anda, semua ini tidak akan terwujud,” ucap Singh seraya menutup sambutannya dengan mengucap xie xie, yang berarti terima kasih dalam bahasa setempat. (ntr/mpm)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img