MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Kecelakaan melibatkan kereta api terjadi di Kepanjen, Selasa siang (21/2). Seorang pria diperkirakan usia paruh baya tersambar kereta api di salah satu jalur kereta di Dusun Taman Ayu, Desa Jatirejoyoso, Kepanjen. Oleh masyarakat setempat, korban merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
“Kecelakaan KA menyambar seorang pria di jalur kereta tempatnya di Jatirejoyoso Dusun Taman Ayu. Lokasinya berbatasan dengan Desa Ardirejo,” jelas Kepala Desa Jatirejoyoso Didit Mulyo Santoso kepada Malang Posco Media, kemarin.
Didit mendapatkan laporan sekitar pukul 13.00. Pertama kali melihat korban merupakan warga setempat yang tengah lalu lalang hendak pulang pergi dari ladang. Korban diketahui berjalan kaki sebelumnya di sekitar rel kereta.
“Informasi dari saksi yang disampaikan saksi-saksi warga tadi dikatakan dugaan korban adalah orang sakit jiwa. Diketahui dari pakaian yang tidak layak dan tidak ada identitas serta tidak ada kendaraan disekitarnya,” katanya.
Ditambahkan Didit, bahwa warga yang melihat langsung meminta pertolongan dan melaporkan ke Polsek Kepanjen. Tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Malang tak lama kemudian datang dan melakukan evakuasi dan identifikasi.
“Setelah itu BPBD datang untuk evakuasi. Langsung dibawa ke rumah sakit sekitar 13.30. Identitas belum terbaca, tapi laki-laki,” imbuhnya.
Kejadian itu dibenarkan Kapolsek Kepanjen Kompol Sri Widyaningsih. Dari hasil penyelidikan diketahui kereta api yang menghantam korban yakni Kereta Api jurusan Blitar – Surabaya No KA 372 di kilometer 66,06. “Dari penyelidikan kejadian sudah sekitar pukul 12.00,” kata Kapolsek yang disapa Widya itu.
Warga yang melapor yakni Ervan Efendi (51), warga Desa Pringu, Bululawang. Widya berujar, diduga korban dengan sengaja berjalan di jalur rel tertabrak. Bahkan korban kemudian terseret sekitar 200 meter hingga meninggal dunia. Saat pertama kali kejadian minimnya saksi menyebabkan korban baru dilaporkan beberapa saat kemudian.
“Selanjutnya korban dibawa ke RS Saiful Anwar Malang untuk dialkukan Visum. Hingga kini belum diketahui identitas aslinya,” tandas Widya.(tyo/jon)