MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pedagang di Pasar Dampit mendadak dikejutkan oleh penemuan seorang pria dalam keadaan sudah tak bernyawa pada Jumat (25/7) pagi kemarin. Jenazah pria tanpa identitas itu kemudian dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Dampit AKP A.Taufik Syafiudin membenarkan peristiwa penemuan jenazah tersebut. Ia mengungkapkan penemuan diketahui sekitar pukul 04.00 WIB.
Taufik menjelaskan, Adnan, 54 tahun warga Desa Pamotan Kecamatan Dampit pekerjaan pedagang di Pasar Dampit sempat berkomunikasi dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia.
“Sekitar pukul 03.30 WIB korban sempat mengeluhkan seluruh badannya sakit kepada saksi Adnan merupakan pedagang di Pasar Dampit. Ia kemudian menyuruh korban untuk beristirahat,” jelas Taufik saat dikonfirmasi.
Sekitar pukul 04.00 WIB, pedagang dari Desa Pamotan Kecamatan Dampit itu memanggil korban, namun tidak ada jawaban. “Saksi kemudian menghampiri dan mendapati bahwa korban sudah meninggal dunia di unit kaki lima Pasar Dampit,” ungkap Taufik.
Mengetahui hal itu, pedagang kemudian melapor ke Staf UPPD Dampit, lalu diteruskan ke Polsek Dampit dan Puskesmas Dampit. Perangkat desa setempat bersama masyarakat juga datang menuju lokasi untuk mengevakuasi jenazah.
“Dibawa ke RSSA Kota Malang guna dilakukan otopsi atau VER,” imbuh Taufik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan pada jenazah berusia sekitar 60 tahun itu.
Sedangkan, pada bagian tubuh ditemukan tanda riwayat penyakit diduga korban menderita ambeien.
Taufik melanjutkan, korban Mr X itu awal datang ke areal Pasar Dampit sekitar dua tahun yang lalu. Ia datang dalam kondisi seperti ODGJ, tidak mau bicara.
“Lama kelamaan korban mulai bersedia disuruh bantu-bantu oleh pemilik-pemilik kios maupun pegawai pasar seperti angkut sampah dan pekerjaan kasar lainnya,” kata Taufik.
Sejak saat itu korban mulai bersedia interaksi dan bisa diajak bicara. Sebelum ditemukan meninggal, korban mengaku bernama Epik berasal dari Bandung.
“Sehari-hari korban tinggal dan tidur di kios atau lapak kosong di sekitar areal pasar kaki lima Dampit,” tandas mantan Kasihumas Polres Malang tersebut. (den/jon)