MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Masalah lingkungan menjadi isu yang perlu terus diangkat di Kota Batu untuk mengajak masyarakat ikut menjaga lingkungan. Mengingat Kota Batu yang terus berkembang juga tidak lepas dari kerusakan lingkungan yang berdampak pada bencana alam seperti banjir.
Sebagai ungkapan keprihatinan akan degradasi lingkungan yang terjadi, membuat Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar aksi tanam pohon dan bersih-bersih sampah di area Coban Rais, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu.
“Aksi tanam pohon dan bersih sampah di kawasan Coban Rais yang lakukan ini sebagai ungkapan keprihatinan akan kerusakan alam dan masih minimnya kesadaran akan kebersihan di masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini kami ingin tanamkan rasa peduli kepada mahasiswa untuk peduli lingkungan,” ujar Ketua Himpunan Mahasiswa Mesin Unisma, Ahmad Aris Fajar Prasetyo.
Menurutnya, setiap insan manusia wajib menjaga lingkungan sekitar. Tak terkecuali bagi mahasiswa Teknik Mesin Unisma juga. Selain itu pihaknya ingin mengajak masyarakat Kota Batu ikut peduli terhadap lingkungan agar kota wisata tersebut terhindar dari bencana akibat kerusakan lingkungan.
“Selain aksi tanam pohon dan bersih-bersih sampah. Pada kegiatan Temu Akrab 2023 oleh Himpunan Mahasiswa Mesin Unisma ini juga dilakukan sosialisasi, edukasi, diskusi ekologi dan bakti sosial,” bebernya.
Ditambahkan Founder Alamku Hijau, Fitri Harianto yang ikut dalam aksi tersebut sangat mendukung para mahasiswa yang peduli dengan kondisi lingkungan. Terlebih mahasiswa merupakan ujung tombak dalam sebuah perubahan di semua bidang, termasuk lingkungan.
“Sudah sepatutnya generasi muda ikut andil dalam menjaga keberlangsungan alam agar tetap lestari. Apalagi kondisi alam, khusunya di Kota Batu tidak baik-baik saja atau bisa dinyatakan riskan terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor,” ungkapnya.
Kondisi alam yang tidak baik-baik saja, diungkap Cak Ndan, sapaan akrab Fitri Harianto dilihat dari alih fungsi lahan atau perubahan drastis dari lahan hutan perbukitan menjadi lahan pertanian dan rumah hunian. Tentu hal tersebut jadi salah satu penyebab terjadinya bencana seperti banjir ketika memasuki musim penghujan.
“Pun sebaliknya, ketika musim kemarau bisa berakibat matinya sumber mata iar dan terjadi kekeringan. Oleh karena itu kami mengajak semua instansi dan masyarakat untuk andil dalam kegiatan sosial seperti tanam pohon,” pungkasnya. (eri/udi)