spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Prioritas Produk UKM Kota Batu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kepala BPBJ Setda Kota Batu, Dian Fachroni

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Kualitas dan kuantitas produk Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal Kota Batu saat ini sudah sangat bersaing. Namun masih belum banyak produk yang mampu terjual secara maksimal. Kepala Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Kota Batu, Dian Fachroni diminta memfasilitasi seluruh perangkat daerah Pemkot Batu melakukan gerakan bangga membeli dan memakai produk UKM dan Ekonomi Kreatif Kota Batu. Bagaimana langkah dan program yang dilakukan Kepala BPBJ Setda Kota Batu, Dian Fachroni, berikut wawancaranya dengan wartawan Malang Posco Media, Kerisdianto.

- Advertisement -

MPM: “Apa program yang dimiliki BPBJ Setda Kota Batu untuk menyukseskan gerakan bangga membeli dan memakai produk UKM dan Ekonomi Kreatif lokal Kota Batu?”

Dian: “Pertama perlu diketahui bahwa sejak tahun 2023, LKPP Pemerintah Indonesia menargetkan transaksi Rp 500 triliun di e-Katalog dengan 5 juta produk. Kota Batu saat itu menargetkan 2.500 produk lokal bisa tayang di e-Katalog dari total target belanja untuk katalog lokal melalui e-Purchasing sebesar Rp 105 miliar”.

MPM: “Lalu bagaimana hasil yang didapat?”

Dian: “Dari target 2023, total paket pengadaan barang dan jasa seluruh perangkat daerah Kota Batu sudah mencapai 3.279 paket. Naik dari tahun sebelumnya yang hanya 1.454 paket. Sedangkan jumlah produk lokal yang sudah tayang mencapai 10.067 atau melebihi target yang terbagi atas 27 etalase dengan transaksi yang terjadi mencapai Rp 26 miliar dari total 2.626 transaksi”.

MPM: “Untuk tahun ini sendiri seperti apa?”

Dian: “Tahun 2024 ini, kami targetkan 10.000 produk tayang di e-Katalog. Produk tersebut terdiri dari 30 etalase. Meliputi jasa kebersihan, keamanan, ATK hingga makanan dan minuman. Sampai Mei 2024 lalu, total sudah ada 604 penyedia dengan 14.441 produk. Sedangkan untuk realisasi transaksi belanja produk melalui katalog lokal telah mencapai Rp 11,4 miliar dengan jumlah transaksi 1.843 paket”.

MPM: “Kita ketahui bahwa saat ini tidak banyak pelaku UKM yang mampu mengakses e- Katalog lokal. Apa permasalahannya?”

Dian: “Terkait permasalahan yang terjadi selama ini adalah permintaan belanja cukup besar, namun jasa dan barang yang masuk ke e-Katalog sangat sedikit. Kami mengundang pelaku UKM agar Kota Batu agar mendaftar e-Katalog”.

MPM: “Mengundang pelaku UKM seperti apa yang telah dilakukan dan bagaimana kedepan?”

Dian: “Kami juga punya tagline ‘Makin Lokal Makin Bangga’. Ini tidak hanya kami digembar-gemborkan. Tapi kami buktikan melalui kegiatan business matching yang bertemakan Gerakan Bangga Produk Lokal setiap tahunnya. Tahun lalu saja, ada 130 peserta lintas sektoral tergabung dalam Hexahalix yang diundang. Mereka meliputi pelaku usaha lokal, komunitas, akademisi, media, pemerintah hingga regulator. Pada kegiatan tersebut para peserta mendapatkan pembinaan dan advokasi”.

MPM: “Manfaat apa yang sudah diperoleh?”

Dian: “Tujuan business matching untuk membangun semangat dan kreativitas para pelaku usaha agar meningkatkan perekonomi masyarakat Kota Batu. Selain itu untuk mempertemukan para pengusaha di Indonesia, pemerintah daerah yang ada di Jatim dan nasional hingga pengusaha luar negeri”.

MPM: “Apakah hanya mempertemukan antarpengusaha?”

Dian: “Lebih dari itu. Mereka yang punya bisnis maupun produk lokal yang berbeda latar belakang bisa bertukar informasi dan bisa bersaing di tingkat nasional bahkan tingkat internasional. Melalui pertemuan itu, kami juga ingin meningkatkan produk lokal. Mulai dari peningkatan jumlah produk tayang, pelaku usaha terdaftar dan transaksi melalui belanja pengadaan barang dan jasa Pemkot Batu melalui e-Katalog lokal. Serta kami juga lakukan sosialisasi, pembinaan, advokasi, talk show inisiatif, kolaborasi dan inovasi tentang dan bangga e-Lokal”.

MPM: “Apa upaya BPBJ agar perangkat daerah di Pemkot Batu memaksimalkan belanja lewat e-Katalog lokal?” Dian: “Agar belanja produk lokal tinggi kami menggelar program e-Purchasing Award di perangkat daerah Pemkot Batu. Kami beri penghargaan kepada lima perangkat daerah tertinggi yang memanfaatkan belanja produk lokal. Contohnya tahun lalu, peringkat kelima diraih oleh Dishub dengan indeks purchasing 63 persen, keempat Kecamatan Batu dengan 68 persen, ketiga Kecamatan Junrejo dengan 70 persen, peringkat dua Disnaker dengan 81 persen, dan peringkat pertama adalah BPBJ dengan indeks purchasing 82 persen”. (eri/mar)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img