MALANG POSO MEDIA, MALANG – Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial (IKS) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) segera Prodi Ilmu Kesos akan menyiapkan Instrumen Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi (IPEPA). Hal itu seiring dengan perolehan nilai Akreditasi Unggul oleh Prodi IKS UMM beberapa waktu lalu.
Dengan IPEPA Prodi IKS tidak perlu melakukan perpanjangan akreditasi selama lima tahun. Artinya tetap diakui sebagai prodi dengan predikat Akreditasi Unggul. “Pasca meraih unggul ini, kami akan menyiapkan IPEPA, sehingga tidak perlu melakukan perpanjangan Akreditasi selama lima tahun dan tetap memperoleh Akreditasi Unggul. Jika rencana itu berhasil, kami akan memfokuskan diri untuk memperoleh akreditasi internasional,” ucap Ketua Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UMM, Dr. Oman Sukmana, Drs., M.Si.
Prodi IKS UMM meraih Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Predikat ini berlaku sejak Maret 2022 lalu sampai Oktober 2023 mendatang. Oman menjalaskan bahwa Prodi IKS berhasil meraih akreditasi unggul dengan nilai yang memuaskan. Dengan raihan ini, Prodi Kesejahteraan Sosial UMM menjadi yang kedua yang menyandang Akreditasi Unggul se-Indonesia.
“Atas capaian tersebut, prodi Ilmu Kesos UMM sering menjadi bahan rujukan dan memberikan konsultasi ke universitas lain. Beberapa waktu lalu kami juga kedatangan tamu-tamu dari universitas lain yang ingin berdiskusi dan konsultasi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Oman, sapaan akrabnya menuturkan untuk mendukung terciptanya Prodi Ilmu Kesos sebagai prodi unggulan, pihaknya juga telah menyelenggarakan kelas khusus yang inovatif. Program tersebut diberi nama Center of Excellence (CoE) kelas keahlian pemberdayaan masyarakat. Selain berfungsi untuk meningkatkan kompetensi hard skill dan soft skill mahasiswa, program ini juga berfungsi untuk melahirkan generasi yang mampu memberdayakan masyarakat dengan baik.
Pengembangan pusat unggulan tesebut, selain untuk membantu mahasiswa menyiapkan diri, juga dirasa bisa membantu masyarakat. “Seiring berjalannya waktu, kami juga terus menambah mitra strategis seperti bekerja sama dengan Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Persyarikatan Muhammadiyah, dan sederet lembaga lainnya,” jelas Oman.
Terkait perolehan akreditasi unggul, Oman menilai bahwa capaian tersebut tidak lepas dari sumbangsih jajaran dosen dan karyawan di tingkat prodi dan semua stakeholder yang membantu. Mulai dari prodi yang menjadi leading sampai ke tahap pelaksanaan yang didukung oleh Unit Pengelola Program Studi (UPPS). Utamanya dalam upaya mencari data-data terkait persyaratan Akreditasi.
Meski begitu, Oman dan Prodi IKS UMM belum merasa puas. Pihaknya ingin agar bisa istiqomah untuk membawa prodi menuju target yang lebih tinggi. Salah satunya akreditasi internasional sebagai pengakuan yang lebih luas. Selain itu juga meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang diinisiasi oleh 14 Asosiasi termasuk Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial Indonesia (ASPEKSI). (imm)