MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bermula dari hobi, kini dapat menghasilkan banyak keuntungan Itulah yang dirasakan Owner Kayka Handmade, Nur Zad Malikha. Berbagai jenis suvenir dan asesori dari kerajinan tangan hadir di Kayka Handmade Malang. Buka sejak 2015 lalu, sudah menghasilkan beragam jenis kerajinan tangan mulai dari bros, headpiece, gelang, cincin, strap mask, konektor hijab serta masih banyak produk lainnya.
“Berawal dari hobi untuk membuat kerajinan tangan, khususnya dari bahan-bahan seperti manik-manik, mutiara dan sejenisnya. Saya kembangkan usaha ini. Awalnya hanya untuk sampingan saja, namun sekarang kita sudah full time melakukan usaha ini.” ujarnya.
Berbagai produk tersebut dibuat secara handicraft oleh Ikka, sapaan akrab perempuan tersebut. Seiring dengan berkembangnya waktu, produk-produk tersebut kian bertambah untuk dapat variasi yang dihasilkan. Termasuk juga kerajinan tasbih digital yang dihiasi dengan liontin-liontin serta tas yang dirajut dari berbagai mutiara-mutiara.
“Untuk saat ini seluruh pengerjaan saya handle sendiri. Dulu memang ada karyawan yang membantu, namun karena ini handmade, pasti antara satu tangan dengan tangan lain berbeda. Jadi beberapa juga hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan,” ujarnya.
Setiap harinya, ia dapat memproduksi untuk pesanan-pesanan yang sudah masuk lima hingga sepuluh item untuk produk-produk yang mudah seperti bros dan strap mask. Namun untuk produk-produk yang membutuhkan ketelitian khusus, seperti tas, biasanya Ikka dapat memproduksi satu item dalam dua hari.
“Saya pasti akan menghadirkan produk dengan desain yang baru setiap dua pekan sekali. Selebihnya biasanya kita mengambil desain yang sudah kita buat sebelumnya karena ada yang memesan. Mungkin berbeda dari segi warnanya saja. Untuk bentuknya kebanyakan sama,” tuturnya.
Pemasaran produk-produk dari Kayka Handmade dilakukan Ikka dengan menggandeng marketplace seperti Shopee mapaun melalui Instagram dan Whatsapp. Untuk pesanan offline biasanya Ikka melayani untuk jika ada pesanan dari konsumen yang bisa datang langsung ke rumahnya.
Harganya pun cukup variatif, tergantung dengan jenis kesulitan dari pembuatan produk. Untuk harga yang paling murah, produk dari Kayka Handmade dibandrol dengan harga mulai dari Rp 5 ribu untuk bros. Sedangkan untuk produk yang membutuhkan usaha lebih seperti tas, dibandrol dengan harga Rp 250 ribu.
“Tidak sama sih, tergantung juga. Kadang juga pas ada pesanan yang cukup banyak seperti acara hajatan atau pernikahan, itu untungnya bisa berkali-kali lipat. Tapi jika di rata-rata ya mungkin sekitar Rp 3,5 jutaan untuk setiap bulannya. ,” ujarnya.
Produk dari Kayka Handmade ini kebanyakan dipasarkan mulai dari remaja hingga ibu-ibu muda yang suka dengan barang-barang hasil dari kerajinan tangan. Namun Ikka menjelaskan ibu-ibu muda masih menjadi konsumen yang paling banyak membeli produknya. Peminatnya pun datang dari berbagai tempat, mulai dari Sumatra, hingga Kalimantan. Bros merupakan produk yang paling banyak dicari. (adm/aim)