Aprill Soeharto Pemilik Usaha Sepatu Custom Asal Malang
Terdorong karena ingin membantu para wanita menemukan sepatu yang nyaman, Aprill Soeharto membuat usaha sepatu custom. Pasarnya hingga ke luar negeri. Sebagian profitnya didonasikan untuk kebutuhan sekolah anak-anak di pelosok negeri.
MALANG POSCO MEDIA – Bagi Aprill, membuat sepatu sama halnya seperti membuat baju. Sebab, setiap orang memiliki bentuk kaki yang berbeda. Tentu, pemakainya memilih sesuai dengan ukurannya agar nyaman digunakan.
Bila orang menggunakan sepatu yang tidak pas, bisa mengakibatkan cedera pada kaki. Pada saat masih menempuh bangku kuliah, Aprill mendapat kunjungan dari rekannya yang bermaksud mencari sepatu untuk mengajar.
“Saya amati, setiap orang itu unik memiliki bentuk kaki yang berbeda. Jadi saya pikir membuat sepatu custom yang diukur seperti membuat baju,” kata Aprill kepada Malang Posco Media, Rabu (15/10) kemarin.
Aprill memang berjualan sepatu sejak akhir tahun 2012. Namun, pada saat itu ia belum terlalu serius membangun usahanya. Karena saat itu ia harus menyelesaikan studi perguruan tinggi.
“Tahun 2017 saya baru mulai membangun brand dan belajar bisnis,” ujar alumnus Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Hal yang mendorong Aprill membangun usaha sepatu custom karena ingin membantu para wanita menemukan sepatu yang nyaman, dapat melindungi mata kaki.
Perempuan berusia 32 tahun asal Malang ini juga menyampaikan, dirinya ingin mendonasikan sebagian profit untuk kebutuhan sekolah anak-anak di pelosok negeri.
Sebagian profitnya pun sudah didonasikan untuk kebutuhan anak-anak sekolah seperti di Malang Selatan, Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, Nabire Papua Tengah, dan Atambua Nusa Tenggara Timur.
“Sebagian profit disalurkan untuk perlengkapan sekolah seperti tas dan sepatu ke Malang Selatan, Tapanuli Utara, Nabire, dan Atambua,” ucap Aprill.
Usaha sepatu yang didirikan Aprill kini berkembang pesat. Dinamakan Arta Louwee memproduksi semua jenis sepatu boots seperti ankle boots, equestrian boots, long boots, winter boots, riding boots, dan gladiator boots.
Skema produksinya dengan produksi by order yang berarti barang diproduksi setelah ada pesanan dari pelanggan. Juga biasanya dengan development produk baru atau perancangan dan penciptaan produk baru.
“Karyawan tetap ada enam orang. Sedangkan freelance ada empat orang. Mereka semua warga asli Malang,” ujar Aprill, yang kini memiliki store atau galeri usaha di Jalan Dermo Kecamatan Dau Kabupaten Malang ini.
Ia memasarkan produknya di seluruh Indonesia dan bahkan sudah diekspor ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Hongkong, Amerika, Arab, Dubai, dan Oman.
Dijelaskan Aprill terkait skema ekspor produk, customer memilih beberapa desain, pembayaran dan proses produksi. Selanjutnya uji dan quality control, update proses pada customer, lalu pengiriman barang di ekspedisi yang dipilih.
“Dokumen terkait sudah diurus oleh ekspedisi, tinggal diteruskan kepada pembeli. Ekspor ke end user jumlahnya tidak banyak. Biasanya tiga sampai 12 pcs,” paparnya.
Selain produksi by order dan development produk baru, Aprill juga kerap mengikuti pameran hingga mendapat kunjungan wisatawan luar negeri.
Sementara penghargaan yang telah disabet disebutkan Aprill yakni, pemenang Indonesia Spicing The World Kategori Fashion & Arts tahun 2019, 10 besar pengusaha muda Brillian Bank BRI tahun 2020, juara 1 Inkubator Bisnis Teknologi Alas Kaki BPIPI tahun 2021.
Selain itu juga juara 3 National Investment Challenge Surabaya Business Forum tahun 2022, dan Finalis Apresiasi Kreasi Indonesia Kemenparekraf tahun 2024.
Aprill menambahkan, omzet atau pendapatan dari penjualan produknya antara Rp 35 juta sampai Rp 90 juta per bulan.
“Strategi Arta Louwee agar tetap eksis, menjaga dan merawat hubungan baik dengan customer dan key partners. Misal, memberi hadiah saat mereka ulang tahun dan saat hari raya,” tutupnya. (den/van)