.
Saturday, December 14, 2024

Produktif Bikin Konten, Pernah Jadi Ketua KPPS

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Widia Sari, Influencer Bantu Majukan UMKM

Talenta muda potensial terpancar dari sosok Widia Sari. Perempuan cantik asli Kabupaten Malang ini meramaikan  jagat dunia maya. Influencer muda tersebut selalu bersemangat dalam mempromosikan UMKM di Malang Raya.

MALANG POSCO MEDIA – Wanita berusia 23 tahun ini, memulai karirnya sejak duduk di bangku sekolah. Mengenyam pendidikan di SMK Brantas Karangkates, Widia yang suka berfoto ria, mulai membagikan hasil jepretan dirinya ke media sosial.

“Saya juga pernah ikut sekolah model jadi bisa mengetahui sedikit banyak tentang modelling. Kemudian mulai karir itu, awalnya ikut kegiatan acara grand opening,” sebutnya.

Karena dilandasi rasa suka, Widia makin produktif membuat konten. Dari hari ke hari, ia selalu menyempatkan waktu membuat ulasan atau review produk UMKM, di sela waktu kuliahnya.

Awal merintis  tentunya ia kerap kali membuat review secara cuma-cuma. Bahkan justru ia yang harus mengeluarkan uang  untuk transportasi hingga kebutuhan kontennya.

Paras cantik Widia, semakin dikenal netizen khususnya dari Malang Raya, karena konten reviewnya. Ia pernah juga membuat konten tentang Arema dan Aremania.

“Saya membuat konten tentang Arema. Bahkan saya juga sampai disematkan panggilan Bidadari Tribun, karena hasil konten-konten saya tentang Arema,” cerita Widia.

Pengikut alias followers akun media sosialnya semakin melejit, hampir menyentuh angka 100 ribu. Dari kepandaiannya  membuat review, banyak brand lokal daerah hingga nasional mulai meliriknya. Bahkan dalam sepekan, ia bisa memproduksi konten review hampir setiap hari.

“Banyak brand-brand besar yang kemudian merapat. Sampai ada brand Make Up Artist (MUA), berminat untuk kerjasama. Namun, saya tetap membuat review UMKM secara gratis,” ungkap gadis 23 tahun, ini.

Ia mengatakan sudah hampir ratusan UMKM yang direview.  Bahkan beberapa UMKM juga mengajukan tawaran, untuk bisa dibuatkan review.  Selain aktif  membuat konten, kehidupan asli Widia juga tak pernah ia kesampingkan. Ia aktif mengikuti berbagai organisasi kepemudaan, baik di kampus hingga di masyarakat.

Bahkan di gelaran pesta demokrasi Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024 lalu, ia ikut andil untuk menyukseskan. Ia mengemban tugas sebagai Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Bertugas di TPS 8 Desa/Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang, Widia harus berjibaku dengan waktu. Dirinya yang saat ini duduk di semester 8 Institut ASIA Malang, harus menempuh jarak puluhan kilometer saat  bertugas.

“Waktu itu saat pelantikan KPPS, saya paginya sekitar pukul 07.00 masih ada agenda UAS di kampus. Kemudian, setelah ujian saya langsung tancap gas pulang, sampai rumah jam 09.00,” jelasnya.

Setelah sampai rumah, ia bersiap untuk proses pelantikan KPPS di balai desa setempat. Ia dikukuhkan sebagai Ketua KPPS saat pelantikan, yang diselenggarakan sejak pukul 09.30.

Kemauannya menjadi Ketua KPPS karena minimnya pemuda yang ada di sekitar kampungnya, yang bisa bertugas. Banyak yang bekerja di luar kota bahkan provinsi. Sebelumnya, Widia juga pernah berugas sebagai Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) PPS Desa Kalipare.

“Setiap ada tugas dan kuliah, saya harus bolak-balik rumah ke kampus. Perjalanan itu bisa mencapai 1,5 jam. Dan kadang hampir setiap hari, bolak-balik,” jelasnya.

Namun segala perjalanan berat itu bisa dilaluinya dengan sangat optimal. Bahkan ia menjadi salah satu TPS yang selesai tepat waktu.

“Kami penghitungan sudah selesai dan final sekitar pukul 24.00. Sempat ada kendala print saja, saat penggandaan berkas dokumen C-hasil. Sehingga selesai semuanya, pukul 03.00 pagi,” sebutnya.

Berbagai pengalaman ini menjadi bekal terbaiknya, untuk menjadi semakin bermanfaat. “Alhamdulillah, dari kegemaran inilah kemudian saya bisa mendapatkan rezeki. Memang sangat berat di awal, tetapi dengan konsisten dan tidak menyerah bisa membuahkan hasil yang indah,” ujarnya.

Alumnus SMPN 1 Kalipare ini mengatakan, bahwa memulai karir jangan memikirkan untung-rugi terlebih dahulu. Tetapi bisa membangun personal branding yang positif.

“Niat awal yang membantu banyak UMKM, ternyata oleh Allah SWT dibalas dengan rezeki yang berlimpah. Serta luar biasa banyaknya,” pungkas Widia. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img