MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC menjadi tim paling buruk secara statistik dalam mencetak gol di kompetisi Liga 1 2022/2023. Hanya 32 gol yang dicetak oleh Dedik Setiawan dkk. Bila ingin melakukan perbaikan di kompetisi berikutnya, bisa jadi sektor tersebut adalah sasaran utama pembenahan.
Dalam 34 pertandingan catatan tersebut menunjukkan bila Tim Singo Edan tak mencapai rata-rata satu gol per pertandingan. Malahan, di putaran kedua produktivitas Arema FC turun drastis, hanya 11 gol yang dicetak dari 17 laga. Dari 32 gol tersebut, sembilan di antaranya disumbangkan Dedik Setiawan. Sementara, avaliable striker lainnya, yakni pemain asing Abel Camara hanya menyumbangkan empat gol. Sedangkan pemain di posisi central forward lainnya Kushedya Hari Yudo nyaris absen sepanjang musim karena hanya sempat mencatatkan empat kali turun ke lapangan pascaoperasi lutut.
Selain itu, untuk lini depan Arema FC sejatinya memiliki Muhammad Rafli. Namun di musim ini Rafli juga kerap turun sebagai gelandang maupun winger. Kemudian, ada satu striker lagi yang akhirnya pindah di putaran kedua yakni Hanis Saghara Putra.
Menurut Pelatih Arema FC Joko Susilo timnya tidak cukup untuk mengarungi musim depan. Praktis, hanya ada tiga striker murni yang dimiliki yang dinilai kurang ketika menjalani 34 pertandingan. Apalagi, musim kemarin beberapa kali tim harus menjalani jadwal yang padat dan mepet.
“Kedalaman skuad harus lebih baik lagi. Fair, tim ini tidak cukup untuk menghadapi musim depan,” kata Joko. Menurutnya, semua bisa dengan mudah memberikan penilaian sektor mana yang kurang di tim Arema.
Di sisi lain, salah satu strikernya yakni Abel Camara pun habis kontrak di April ini. Bila melihat performanya hanya membuat empat gol dan bermain sebanyak 22 kali, pemain asal Guinea Bissau ini kecil kemungkinan bakal mendapatkan kontrak di musim kedua. Agen sang pemain Danny Taurus tidak menampik kalau peluang kliennya bertahan sangat kecil. ”Kemungkinan dia out,” sebut dia. (ley/bua)