MALANG POSCO MEDIA, MALANG –Kartini masa kini adalah sosok perempuan yang multitasking. Selain itu, mereka yang punya hati, merangkul semua orang dan memberikan waktunya bukan hanya untuk keluarga tetapi juga lingkungan sekitarnya. Seperti yang dilakukan Rektor Universitas Gajayana Malang, Prof. Dr. Hj. Dyah Sawitri, M.M.
Dari tangan dinginnya, sukses menjadikan Universitas Gajayana Malang sebagai universitas yang unggul. Terbukti, bahwa di Universitas Gajayana telah memiliki Program Doktoral Ilmu Manajemen.
Baginya, Kartini masa kini harus memiliki pondasi yang kuat. Wanita merupakan pondasi yang kuat untuk keluarga. Perempuan memberikan arti kehidupan bagi keluarga dan masyarakat. Menjadi seorang Kartini tidak harus memiliki jabatan, tetapi wanita yang bernilai manfaat bagi orang lain. Apalagi di masa Pandemi seperti saat ini.
“Wanita masa kini penuh dengan produktifitas. Detiap manusia mampu sesuai dengan kompetensinya. Mereka bisa mengembangkan diri sehingga dapat bermanfaat untuk semua,” jelas Prof. Dr. Hj. Dyah Sawitri, M.M kepada Malang Posco Media.
Menurutnya, wanita memiliki hak yang sama seperti laki-laki. Hal untuk mengembangkan diri sebagai wanita yang aktualisasi. Karena dasarnya manusia memiliki kesamaan pikiran dan berkembang di masyarakat dengan luas.
Selain itu, di masa pandemi seorang Kartini harus pandai mengelola dan mengatur dirinya dan keluarga. Dimulai dari mematuhi protokol kesehatan dalam menjaga kesehatan.
“Keluarga harus tetap sehat. Dengan protokol kesehatan juga menjaga diri sendiri. Walau sudah aman, tetapi menggunakan protokol kesehatan sudah menjadi budaya baru kita,” lanjutnya.
Di sisi lain, wanita juga berperan aktif untuk anak-anak mereka. Karena era teknologi dan informasi telah membawa perubahan yang sangat hebat. Jika tidak, maka akan berdampak pada tumbuh kembang anak. Wanita Indonesia harus punya knowledge dan skills. Tujuannya untuk bekal ibadah di dunia dan di akhirat.
“Ibu berperan aktif untuk kesuksesan putra putrinya, ibu adalah pondasi kuat keluarga. Ibu adalah guru untuk anak-anak mereka, karena dunia ada digenggaman tangan kita,” sambungnya.
Di era saat ini, bangsa memerlukan wanita yang mandiri dan dapat mengelola waktu dengan baik. Serta wanita yang tekun, ulet dan sabar dalam menyelesaikan masalah baik di lingkungan keluarga atau masyarakat.
Wanita masa kini juga harus mampu memiliki pemikiran yang strategis untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik yang dikenal sebagai Agen of Change. Kartini masa kini harus mampu menguasai teknologi. sebab, teknologi telah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari.
“Berapa pun usianya harus tetap belajar untuk memberikan penguatan yang bisa diberikan pada putra putrinya,” paparnya.
Baginya, tantangan Kartini masa kini bisa dilihat dari internal motivation dan external motivation. Misalnya, era globalisasi yang semakin berkembang pesat yang bisa memberikan pengaruh besar pada manusia. Sehingga, wanita masa kini harus dapat mengelola hati dan pikiran agar tidak mudah tergiur dengan duniawi.
Salah satunya adalah maraknya berita hoax. Ia menyampaikan kepada Kartini masa kini untuk tidak menerima berita mentah-mentah. Harus memastikan sumber dan data yang akurat. Dengan demikian, ia berpesan agar seluruh wanita di Indonesia agar menanamkan pondasi yang kuat pada generasi millennial, mulai dari karakter, sikap dan perilaku. “Sopan santun ciri wanita Indonesia. Selamat Hari Kartini,” tandasnya. (mda/aim)