MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Banyak kebijakan yang uncertain atau tidak menentu, membuat orang menjadi tidak sehat secara mental. Setiap hari, banyak masyarakat yang nyinyir. Indikator ini, menandakan bila dalam kehidupan sehari hari, banyak orang yang terkena tekanan. Sebab itu, kebutuhan akan kesehatan mental, menjadi sangat penting.
Ini diungkapkan Kepala Program Studi S3 Psikologi Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Dr Tulus Winarsunu MSi. Menurutnya, informasi yang overload di otak, kontradiktif dan bertubi-tubi, menjadikan orang terpengaruh. “Informasi yang sangat banyak, sama buruknya dengan informasi yang sangat sedikit,” katanya.
Didapuk menjadi Kepala Program Doktor Psikologi UMM ini, ‘mental health’ atau kesehatan mental menjadi framing mata kuliah baru yang ditempuh mahasiswa. “Kita studi literatur lewat beberapa pola. Saat ini yang paling trend mendominasi populasi dan related dengan psikologi, tidak ada lagi kecuali mental health,” terangnya.
![Prof Dr Tulus Winarsunu MSi; Kaji Isu Kesehatan Mental Masyarakat 1 Malang Posco Media](https://malangposcomedia.id/mpm/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-17-at-14.17.46_d2c01e3a-1024x508.webp)
“Kita ingin membuat psikologi itu tidak seperti ‘barang’ yang dibayangkan orang. Mengkaji mental health yang sangat dibutuhkan di kehidupan saat ini. Contoh saja, bagaimana rasanya saat ini menjadi kepala daerah yang harus menjalankan pemerintahan namun dengan anggaran yang dipangkas,” tutur pria yang pernah menjabat Dekan Fakultas Vokasi UMM itu.
Prof Tulus -begitu dia biasa disapa- mengaku memiliki tantangan di program studi baru yang dipimpinnya saat ini. Salah satunya yang akan dia kerjakan, program studi ini akan memiliki sebuah pusat studi yang berhubungan dengan indeks pengukuran kesehatan mental di kelompok-kelompok masyarakat.
“Seperti indeks korupsi, indeks kebahagiaan atau indeks-indeks lain, mulai di perusahaan, pemerintahan atau kelompok masyarakat yang datanya akan dikelola pusat studi ini. Setelah itu, treatment hasil riset atau kegiatan masyarakat ini, akan kembali dikerjasamakan dengan pemerintah daerah atau perusahaan,” tutupnya. (mar)