MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar wisuda ke-116, Minggu (27/11) lalu. Dilaksanakan secara offline di Graha Cakrawala UM, pengukuhan wisuda kali ini merupakan yang pertama kalinya oleh Prof. Dr. Haryono, M.Pd., sejak menjabat sebagai rektor UM.
Wisuda ke-116 diikuti sebanyak 1.010 wisudawan. Maka hingga saat ini UM telah meluluskan sebanyak 147.294 mahasiswa. Terdiri dari 2.284 program doktor, 11.651 program magister, 96.636 program sarjana, 16.866 program diploma, 1.844 program PPG serta 18.013 program non-Gelar.
“Pada momen berbahagia ini, saya berpesan kepada para wisudawan agar segera bersiap untuk menapaki kemandirian dalam menjajaki kehidupan baru di luar kampus, baik pada ranah keluarga, profesi maupun di masyarakat,” ungkap Prof. Haryono, dalam pidatonya.
Dia berharap UM akan terus berkembang. Salah satu diantaranya adalah menjadi salah satu dari sembilan perguruan tinggi yang mendapatkan amanah dari Kementerian Agama Republik Indonesia sebagai pelopor moderasi beragama dan bela negara.
Prof Haryono juga yakin lulusan UM dengan segala kemampuannya akan mampu menghadapi tantangan ke depan. “Dalam menapaki kehidupan, tantangan semakin kompleks. Namun saya yakin bahwa saudara tetap memiliki komitmen serta peluang yang membentang luas. Sehingga dapat memanfaatkan dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.
Menurutnya, semakin banyak tantangan seseorang akan semakin tangguh. Semakin cerdas dalam mencari solusi. Juga cepat dan tangkas dalam memberikan respon terhadap dinamika kehidupan. Prof. Haryono juga memaparkan bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh para milenial berbeda dengan generasi terdahulu. Sebagai generasi digital yang hidup di era revolusi industri 4.0 di abad 21 ini dituntut untuk memiliki keterampilan literasi dan kompetensi yang memadai.
“Literasi kita tidak lagi cukup tergantung pada literasi konsep lama yang berhenti pada baca, tulis dan berhitung. Namun juga harus bisa mengembangkan literasi baru dalam bidang literasi data, literasi teknologi, literasi manusia dan literasi finansial,” paparnya
Selain itu juga, Dia juga berpesan kepada para wisudawan untuk senantiasa memiliki kompetensi yang dibutuhkan di abad 21 ini. Diantaranya adalah keterampilan dalam berpikir kritis. “Melalui kompetensi tersebut, anda dapat memecahkan permasalahan secara kreatif, serta dapat membantu dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki,” tandasnya. (mp1/imm/bua)