MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Program ketahanan pangan dilakukan Pemkot Malang untuk menjawab permasalahan stunting dan pengendalian inflasi. Selain dengan menggerakan urban farming bersama TP PKK Kota Malang, Pemkot Malang juga mendorong upaya budidaya ikan air tawar di kolam terpal untuk menyiasati minimnya lahan.
Menurut Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, program ini menjadi solusi yang efektif untuk wilayah urban karena menjawab sejumlah permasalahan dalam sekali gerakan, seperti pengendalian inflasi, ketahanan pangan, penurunan angka stunting, pemberdayaan masyarakat maupun pengentasan angka kemiskinan di Kota Malang.
“Budidaya ikan tawar di kolam terpal ini baik karena kita ada keterbatasan lahan. Dengan menggunakan kolam terpal ini bisa meningkatkan produksi ikan yang ada di Kota Malang. Ini bagian dari mengendalikan inflasi, juga yang sangat penting terkait stunting,” kata Wahyu saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar di Kolam Terpal untuk 99 pembudidaya ikan yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang bertempat di Grand Mercure Hotel Malang, beberapa waktu lalu.
Wahyu mengatakan budidaya ikan di kolam terpal ini sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian para pembudidaya. Terlebih, sambungnya, kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan guna mendukung pembudidaya agar mandiri dalam mengelola usaha budidaya ikan mereka. Dengan harapan dapat menggenjot perekonomian masyarakat dan menekan angka kemiskinan.
Wahyu didampingi Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi berkesempatran menyerahkan bantuan kepada pembudidaya ikan. Bantuan berupa paket budidaya ikan air tawar, diantaranya; kolam terpal, paket aerasi, bibit ikan, pakan, hingga berbagai peralatan budidaya ikan.
“Budidaya ikan tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan dan pengendalian inflasi dan penurunan stunting,” terangnya.
Wahyu menjelaskan bahwa ikan air tawar menjadi satu alternatif apabila menghadapi kenaikan harga pangan protein seperti daging. Ia sempat mengulas saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dengan Kemendagri pagi ini; terdapat daerah mengalami inflasi yang salah satunya ditengarai oleh kenaikan harga ikan.
Seiring dengan itu, kebutuhan gizi masyarakat semakin terpenuhi dan dapat menekan angka stunting. Ini sejalan dengan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Kota Malang.
“Kalau untuk stunting itu adalah kaitan gizinya, karena gizi dari ikan ini baik ya. Nanti kita lihat apabila ada ketersediaan ikan di Kota Malang, ini berarti terkait dengan stok ikan. Apalagi kalau dari (pembudidaya lokal) Kota Malang, berarti harga bisa lebih murah dibandingkan dari daerah-daerah lain. Dan harga murah itu berarti ada kemampuan masyarakat untuk membeli ikan dan makan ikan. Nah itu tentunya yang bisa akan menekan stunting. Terutama untuk kelompok masyarakat yang ada potensi kena stunting,” ucapnya. (ian/aim)