MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sabtu (30/12) hari ini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma) akan mengukuhkan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan angkatan pertama Tahun 2023. Sebanyak 346 mahasiswa akan dikukuhkan langsung oleh Dekan FKIP Unisma Dr. Hasan Busri M.Pd. Prosesi ini menjadi tanda bahwa para lulusan siap melanjutkan pengabdian sebagai pendidik yang lebih kompeten dan profesional.
Produk lulusan FKIP Unisma sudah tidak diragukan. Terutama untuk Program Studi PPG. Karena sejak angkatan pertama program ini diluncurkan pemerintah, FKIP Unisma sudah ikut andil. Menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi di Jawa Timur yang dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk menyelenggarakan PPG.
“Sejak awal kami sudah dipercaya. Bahkan kami menjadi pilot project dari program ini. Itu tidak lain karena mutu dan kualitas yang kami miliki. Sejak Tahun 1981 kami berkomitmen untuk mencetak guru profesional,” ucap Dekan FKIP Unisma Dr. Hasan Busri M.Pd, saat ditemui Malang Posco Media, Jumat (29/12) kemarin.
Oleh karena itu, guru atau tenaga pendidik lulusan PPG FKIP Unisma pun akan menjadi model. Mereka akan melakukan tugas pendidikan dan pengajaran yang tidak lagi biasa. Tetapi penuh kreativitas dan inovasi.
Dekan FKIP Unisma mengimbau, para guru sudah tidak lagi mengajar dengan cara konvensional. Pendidikan yang diterima selama PPG Dalam Jabatan diharapkan menjadi penguatan kompetensi.
Selain Kemendikbud, PPG FKIP Unisma juga dipercaya oleh Kementerian Agama. Tidak sedikit mahasiswa dari kalangan guru madrasah yang menempuh studi PPG di Unisma.
“Kami dipercaya sebagai role model. Termasuk dari Kemenag. Maka konsistensi betul-betul kami jaga, mulai penggunaan dosen, dan semua yang terkait dengan regulasi dipatuhi dengan baik,” terang Hasan.
Ia pun berharap guru tidak hanya formalitas dalam mengajar. Tapi semua hal yang dilakukan berbasis masalah. Serta tidak menilai sama terhadap semua peserta didik. Satu per satu siswa harus diketahui karakternya. Termasuk kemampuan dalam berpikir.
Maka proses pembelajaran harus disiapkan sebaik mungkin. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Semua tahapan harus berbasis masalah. “Jadi guru harus melaksanakan pembelajaran diferensiasi, termasuk dalam memilih media ajar dan model pembelajaran. Harus Inovatif. Berbasis masalah dan berbasis teknologi,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Unisma, Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd, Ph.D. Dia berharap para lulusan PPG FKIP Unisma menjadi guru-guru hebat yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Selama menjadi mahasiswa PPG, para guru telah banyak mendapat penguatan dari dosen. Mulai penguatan karakter sampai pada kompetensi. “Para dosen telah memberikan tambahan ilmu pendalaman materi pengembangan pembelajaran dan praktik pembelajaran inovatif. Sehingga lulusan PPG kami betul-betul menjadi guru yang profesional, inovatif dan adaptif,” ungkapnya.
Pengukuhan lulusan PPG Dalam Jabatan kali ini terdiri dari 346 mahasiswa. Mereka adalah gabungan dari guru Kemendikbud dan Kemenag. Berasal dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Para mahasiswa ini dari tiga bidang studi. Yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris. Acara pengukuhan dilaksanakan secara daring dan luring. Bagi yang jauh dapat mengikuti secara daring dari asal daerahnya.
Zainal menyampaikan, para mahasiswa PPG Dalam Jabatan telah menempuh masa studi selama tiga bulan secara online. Selama masa itu, mereka mendapat kesempatan untuk melakukan praktikum pembelajaran inovatif minimal dua kali.
“Selama praktik dibimbing oleh dosen. Mereka melakukan praktik pembelajaran inovatif dengan bimbingan dosen secara online streaming. Namun tetap ada refleksi dan masukan dari dosen,” terangnya. (sir/imm)