MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pertamina tak hanya sukses dengan menyapu bersih kemenangan laga di kandang sendiri, di GOR Ken Arok Kota Malang dalam lanjutan PLN Mobile Proliga 2024 yang memasuki putaran kedua minggu keenam akhir pekan lalu. Dalam helatan tersebut, agenda Proliga juga dinilai bisa menjadi pemicu alias trigger bagi Kota Malang yang sedang menggaungkan sport tourism. Pertamina berharap tahun depan Malang juga kembali menjadi tuan rumah, baik di babak reguler maupun ketika agenda final four.
Kota Malang sendiri adalah homebase yang dipilih dua tim Pertamina, yakni Jakarta Pertamina Pertamax untuk tim putra dan Jakarta Pertamina Enduro di sektor putri. Di Malang, kedua tim juga meraih hasil positif dengan dua kemenangan.
Pertamina Pertamax mengalahkan Kudus Sukun Badak dan Palembang Bank SumselBabel. Sedangkan Pertamina Enduro menumbangkan Gresik Petrokimia dan Jakarta Livin Mandiri.
Area Manager Comrel CSR Pertamina Patraniaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengungkapkan jika event yang digelar selama empat hari nonstop itu telah membawa dampak multiplier effect yang menjadi ekspektasi bersama.
Selain menyajikan sajian kompetisi yang seru, Proliga 2024 Putaran II Pekan ke-6 di GOR Ken Arok Kota Malang itu juga menyediakan sejumlah booth dan tenant yang diisi puluhan UMKM Pertamina, food & beverage (FnB), apparel hingga jersey.
“Selama Proliga 2024 digelar, kami mendapati rata-rata UMKM mitra binaan Pertamina mendapat omzet penjualan mulai Rp 1 hingga 1,5 juta setiap harinya. Itu sungguh di luar ekspektasi kami,” ungkap Ahad.
Dia mengatakan, helatan Proliga yang menjadi ajang kompetisi kasta tertinggi bola voli nasional bisa menjadi trigger baru bagaimana sport tourism sukses digelar. Tidak hanya minat olahraga saja yang tumbuh, namun juga membawa efek domino bagi perekonomian rakyat.
Ia menambahkan, dari segi animo masyarakat dan penggemar bola voli di Malang juga terbukti tinggi. Hal ini bisa dilihat dari hasil penjualan tiket, antara lain terdiri dari 3.500 tiket reguler seharga Rp100 ribu dan tiket VIP seharga Rp 200 ribu.
”Dari total 3.700 tiket yang dirilis setiap harinya oleh panitia penyelenggara, 80 persen tiket habis terjual setiap harinya. Bahkan di hari pertama dan ketiga itu sampai ludes terjual,” jelasnya.
Menurut dia, hal tersebut membuktikan bahwa Malang punya potensi tersendiri dalam menggelar event yang berkaitan dengan sport tourism. Bukan hanya sepak bola, animo olahraga masyarakat di cabor lain juga cukup tinggi.
”Saya kira upaya membangkitkan sport tourism lewat Proliga 2024 di Malang ini di luar dugaan kami. Ternyata, Malang punya animo yang tinggi di bola voli. Saya kira ini patut dikembangkan dengan penyelenggaraan event-event olahraga berkualitas lainnya,” tambah dia.
Ahad tak menampik bila Proliga musim berikutnya Malang bisa menjadi tuan rumah lagi. Apalagi bila berkaca pada efek positif bagi tim Pertamina Enduro maupun Pertamina Pertamax. Selain itu, dukungan bagi dua tim tesebut juga besar.
Ditambah lagi, semangat dari tim putra dan putri yang tinggi, serta berdampak positif pada kemenangan.
“Semoga saja Malang bisa berkesempatan menjadi tuan rumah Proliga di musim mendatang. Feedback yang masuk sejauh ini positif sekali,” pungkas Ahad. (ley/jon)