MALANG POSCO MEDIA – MALANG – Di tengah gemerlapnya Kayutangan Heritage sebagai ikon wisata Kota Malang, kondisi sejumlah properti di kawasan tersebut justru memprihatinkan. Beberapa di antaranya mengalami kerusakan dan dipenuhi aksi vandalisme, yang berpotensi mengecewakan wisatawan.
Salah satu contoh yang paling mencolok adalah bilik telepon yang pintunya rusak serta mengeluarkan aroma tak sedap. Selain itu, properti tersebut dipenuhi bekas tempelan stiker dan coretan grafiti yang merusak estetikanya. Padahal, bilik ini seharusnya menjadi spot foto menarik bagi wisatawan.
“Kalau sejak kapan rusaknya saya kurang tahu, tapi yang jelas sudah agak lama. Sekarang orang-orang sudah jarang foto di sana. Sayang sekali,” ujar Andi Hidayat, salah satu pegawai yang bekerja di sekitar lokasi, Minggu (9/3) kemarin.
Menurut Andi, hingga kini belum ada tindakan perawatan atau pengawasan dari pemerintah. Terutama pada malam hari, saat aksi vandalisme rentan terjadi. “Seharusnya ada pemantauan, terutama malam hari. Kayutangan ini sejak dulu banyak vandalisme, apalagi saat ruko-ruko masih kosong, pasti ada coretan,” imbuhnya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, turut menyoroti kondisi tersebut. Ia menilai sejak awal, penempatan bilik telepon dan lokomotif lori di kawasan Kayutangan kurang sesuai dengan konsep heritage. Jika memang properti itu ingin dipertahankan, seharusnya ada perawatan dan pengawasan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Properti yang rusak perlu dievaluasi, apakah sesuai dengan tema Kayutangan Heritage atau tidak. Kita selalu lemah dalam perawatannya. Saya kira, kawasan ini perlu dilengkapi CCTV di titik strategis serta adanya pengawasan rutin dari Satpol PP,” tegasnya.
Dito menekankan bahwa Kayutangan Heritage merupakan salah satu daya tarik wisata utama Kota Malang, sehingga perawatan dan pengawasan seharusnya menjadi prioritas agar kawasan ini tetap nyaman dan menarik bagi wisatawan. (ian/aim)