Dievaluasi Dewan Segera Minta Penjelasan
MALANG POSCO MEDIA- Molornya pekerjaan konstruksi proyek strategis Kota Malang dinilai merugikan warga. Contohnya parkir vertikal di komplek Stadion Gajayana yang belum bisa digunakan. Ini ditegaskan Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin kepada Malang Posco Media, Jumat (12/1) kemarin.
“Pengesahan APBD itu dua bulan sebelum tahun berjalan. Artinya kegiatan apapun seharusnya sudah bisa dimulai di awal tahun sehingga tidak sampai terjadi keterlambatan penyelesaian,” tegas Fathol.
Ia mengatakan konsekuensi keterlambatan proyek memang ada denda bagi kontraktor. Namun menurut dia, itu tak tepat lantaran warga tak bisa segera menikmati hasil pembangunan.
“Itu tak bagus (molor dan pemberian denda) karena menjadi preseden buruk. Ke depannya jangan sampai ini terjadi lagi. Sekelas Kota Malang sangat memalukan ini,” tegas politisi PKB itu.
Menurut dia harusnya sarana prasarana perkotaan yang dibangun tepat waktu. Apalagi obyek proyek strategis yang sudah dianggarkan harusnya sudah bisa difungsikan segera. Juga akan segera menghasilkan manfaat lain yakni Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Jika molor, seluruh manfaat yang ada akan tertunda. Dampaknya merembet ke hal-hal lainnya. Hal ini menurut Fathol harus menjadi evaluasi besar.
“Kami akan segera panggil dinas terkait. Kami akan adakan hearing untuk evaluasi dan mungkin dalam waktu dekat ini kami tinjau lokasi,” tegasnya.
Selain parkir vertikal di kawasan Stadion Gajayana, ada satu proyek lagi yang terlihat belum beroperasi yang juga menjadi proyek strategis Kota Malang. Yakni revitalisasi Pasar Kebalen. Pantauan Malang Posco Media, Jumat (12/1) kemarin masih terlihat pekerja melakukan pekerjaan meski bukan pekerjaan berat.
Seperti pengecatan, perbaikan sisi-sisi tangga dan lantai. Meski masih terlihat ada pekerjaan, dipastikan proyek revitalisasi Pasar Kebalen berjalan sesuai tenggat waktu penyelesaian. Artinya tidak molor.
Diberitakan Malang Posco Media, 5 Januari lalu, revitalisasi Pasar Kebalen diketahui molor dari waktu yang ditargetkan pada akhir Desember kemarin. Menyisakan sejumlah pekerjaan terutama di lantai satu.
Sejumlah pedagang yang biasanya berjualan di dalam Pasar Kebalen kini sangat menantikan revitalisasi segera rampung. Sebab, hal ini sangat berpengaruh terhadap barang yang dijualnya.
“Yang lantai dua sudah selesai duluan, tinggal lantai satu ini saja. Sudah seminggu saya masuk setelah diperbaiki, sambil pekerjaan tetap jalan. Yang terdampak (revitalisasi) kan yang (berjualan) di dalam, kami jualan lebih sulit. Kalau di luar tidak (berdampak), makanya ini kami sangat menunggu,” terang Gunawan, salah satu pedagang Pasar Kebalen kepada Malang Posco Media, Kamis (4/1) lalu.
Namun Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi membantah. Ia menjelaskan pekerjaan fisik revitalisasi pasar rakyat yang terletak di Jalan Zaenal Zakse ini sudah selesai sesuai masa kontraknya yakni 15 Desember 2023 lalu.
“Ya kalau terlihat sekarang itu pekerjaan kecil, itu perawatannya saja. Tapi secara fisik dan kontraknya itu sudah selesai sesuai batas waktunya. Jadi tak molor,” papar Eko Sya sapaan akrab Kadiskopindag saat dikonfirmasi Malang Posco Media.
Ditegaskan dia, pekerjaan kecil yang masih terlihat saat ini di Pasar Kebalen merupakan pekerjaan perawatan dan penyempurnaan. Ada beberapa pekerjaan yang kurang mulus diminta disempurnakan lagi saat dilakukan evaluasi oleh Diskopindag.
Maka pekerjanya tetap dari penyedia jasa konstruksi pemenang tender CV Reksa Abadi asal Kelurahan Buring Kota Malang. Nilai kontrak revitalisasi Pasar Kebalen Rp 2,5 miliar dari pagu anggarannya (dari APBD Kota Malang Tahun 2023) sebesar Rp 3,2 miliar.
“Pekan ini juga itu selesai, dan pasar akan kami operasikan. Teman-teman pedagang yang memiliki SITB (Surat Izin Tempat Berjualan) akan langsung masuk ke pasar,” tegas Eko.
Ia menegaskan lagi bahwa pedagang-pedagang yang masuk ke dalam pasar nanti hanyalah yang resmi tercatat dan memiliki SITB. Artinya mereka yang tidak memiliki SITB tidak akan bisa masuk ke dalam gedung baru Pasar Kebalen.
Beberapa proyek strategis lainnya yang dikerjakan di pertengahan 2023 lalu selain parkir vertikal dan revitalisasi Pasar Kebalen tercatat sudah terselesaikan. Seperti pembangunan tempat wisata gantangan di Lowokdoro, rehabilitasi GOR Ken Arok, pembangunan Depo Arsip Kota Malang hingga revitalisasi Alun-Alun Tugu semuanya tidak terantau molor.
Proyek-proyek strategis Kota Malang itu juga diawasi Kejaksaan Negeri Malang. Secara khusus pula dibentuk Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS).
Meski begitu saat dikonfirmasi mengenai hasil evaluasi atau catatannya, Ketua Tim PPS, Eko Budisusanto menjelaskan akan memberikan informasi evaluasi dan catatan pengawasan proyek strategis di Kota Malang tahun 2023 dalam waktu dekat. Agar seluruh informasi komprehensif. (ica/van)