spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

Proyek Sains Ramah Lingkungan, MTs Negeri 3 Malang Raih Juara 2 di MISAC 2025

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Prestasi membanggakan ditorehkan siswa MTs Negeri 3 Malang dalam ajang Mitreka Satata Championship (MISAC) 2025 yang digelar oleh SMAN 1 Kota Malang.

Dua tim penelitian dari madrasah tersebut berhasil menyabet juara 2 pada kompetisi High School Science Project Competition (HSPCC), membuktikan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan bisa tumbuh sejak dini.

-Advertisement- HUT

Ajang yang berlangsung dari 31 Maret hingga 13 April 2025 tersebut diikuti ratusan peserta dari berbagai SMP/MTs se-Jawa Timur. MTsN 3 Malang mengirimkan dua tim dengan proyek sains yang mengangkat isu lingkungan.

Aisy Winu Mirza dan Chorry Ayu Zazkhia F (kelas 7H) mempresentasikan bioadsorben dari jamur untuk penyerap limbah, sementara Checillia Fairuz Salsabila (9D) dan Islamia Nur Sholicha (9E) meneliti solusi pemulihan lahan terdegradasi. Kedua penelitian ini tidak hanya unggul secara ilmiah, tetapi juga menawarkan solusi nyata bagi masalah lingkungan.

Dedikasi mereka terlihat dari persiapan matang, mulai dari riset hingga uji coba di laboratorium sekolah. “Kami senang bisa berkontribusi lewat penelitian sederhana ini. Proyek bioadsorben jamur misalnya, terinspirasi dari banyaknya limbah industri di sekitar kami,” ujar Aisy, salah satu perwakilan tim.

Kepala MTsN 3 Malang, Dra. Warsi, M.Pd., mengapresiasi kerja keras siswa dan guru pembimbing. Menurutnya, MISAC 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah silaturahmi antar pelajar. “Selain bertanding, mereka bisa belajar dari peserta lain dan memperluas jaringan,” ujar Warsi.

Ia menambahkan, dengan raihan ini, MTsN 3 Malang semakin menegaskan reputasinya sebagai sekolah yang melahirkan generasi cerdas dan humanis. Prestasi mereka menginspirasi bahwa sains bisa menjadi alat untuk menjawab tantangan global mulai dari lingkungan hingga keberlanjutan hidup. Warsi berharap prestasi ini memotivasi siswa lain untuk terus berkarya.  “Ini bukti bahwa madrasah tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mengembangkan karakter peduli lingkungan dan jiwa peneliti,” tuturnya. (hud/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img