.
Thursday, December 12, 2024

PSDKP Jembrana Pilih Kubur Hiu Tutul Terdampar Demi Cegah Pencemaran

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Petugas dari Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kabupaten Jembrana, Bali memilih untuk tidak melakukan nekropsi atau pembedahan terhadap hiu tutul (Rhincondon typus) yang terdampar di Desa Pekutatan, Jembrana. Keputusan ini diambil untuk menghindari pencemaran lingkungan.

Pada Minggu (15/10), hiu yang memiliki panjang hingga enam meter ditemukan terdampar dan sudah dalam kondisi mati di pantai Banjar atau Dusun Yehkuning, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, wilayah Kabupaten Jembrana, Bali oleh warga setempat.

“Bangkai hiu ini sudah mulai mengeluarkan bau busuk. Untuk mencegah pencemaran lingkungan, kami akan langsung menguburnya tanpa melakukan nekropsi atau pembedahan,” kata Koordinator Satuan Kerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan (PSDKP) Jembrana Andri Purna Jatmiko di Jembrana, Minggu.

Ia mengatakan dari pemeriksaan luar, tidak ditemukan satwa jenis hiu paus itu mati karena perburuan, sehingga pihaknya memutuskan tidak melakukan nekropsi.

“Selain tidak ditemukan tanda kematian karena perburuan, petugas yang khusus melakukan nekropsi juga berhalangan hadir. Lebih baik segera dikuburkan,” katanya.

Menurut Andri, untuk mengubur bangkai hiu dengan perkiraan berat lebih dari satu ton tersebut akan menggunakan alat berat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana.

Dari catatan PSDKP, kata dia, dari bulan Januari hingga Oktober ada tiga hiu sejenis yang terdampar di pantai Jembrana dengan seluruhnya dalam kondisi mati.

Menurut dia, bangkai hiu paus pertama ditemukan di pantai Desa Air Kuning, Kecamatan Jembrana pada bulan Juni, kemudian yang kedua pada bulan September di pantai Dusun Yehkuning, Desa Pekutatan sama dengan temuan bangkai hiu yang terakhir.

Dia mengatakan selain hiu paus tutul, sepanjang tahun 2023 juga ada tiga satwa laut besar yang terdampar yaitu paus sperma di Pantai Yehleh, Kecamatan Pekutatan pada bulan April, kemudian lumba-lumba di Pantai Tembles, Kecamatan Mendoyo juga di bulan April serta pada bulan Mei ditemukan lumba-lumba terdampar di Pantai Cupel, Kecamatan Negara.

“Dengan enam satwa laut besar yang terdampar dan mati ini, menjadi peringatan bagi kita semua untuk menjaga ekosistem laut. Salah satunya tidak membuang sampah plastik ke laut, karena berbahaya bagi biota laut,” katanya.

Sebelumnya, Hiu paus tutul ini terlihat oleh warga sekitar pukul 07.00 wita, yang terseret ombak hingga ke pinggir pantai.

“Awal terlihat masih agak di tengah laut, karena terseret ombak bangkai hiu ini terdampar di pantai,” kata I Wayan Tulus, salah seorang warga setempat. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img