MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penggawa Arema FC masih terus mendapatkan penanganan dari Tim Psikolog eksternal yang didatangkan dari Universitas Indonesia. Hasil asesmen yang dilakukan, hampir sebagian besar psikologis pemain Singo Edan sudah mulai membaik. Namun, dibutuhkan waktu untuk mereka kembali ke comfort zone dalam menjalani latihan.
Hal itu disampaikan oleh Coach Arema FC Javier Roca dalam jumpa pers di Kantor Arema FC, Sabtu (22/10). Dirinya mengatakan, secara tekanan psikologis, pemain cukup terdampak. Namun seiring berjalannya waktu, hampir sebagian besar pemain sudah menunjukkan perbaikan kondisi.
“Apabila secara tim saya melihat memang dampak psikologisnya tidak sampai parah. Namun, untuk latihan saat ini tetap menunggu rekomendasi dari psikolog yang sudah didatangkan oleh Presiden Arema FC,” ungkapnya Javier Roca.
Pria asal Chile memahami kondisi psikologis para pemainnya saat ini. Pasalnya, mereka belum pernah menghadapi dan merasakan langsung tragedi dengan level luar biasa besar yang menelan ratusan korban jiwa seperti Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, masih ada beberapa pemain yang masih merasakan trauma atau kesedihan.
“Dari apa yang saya lihat, masih ada pemain yang belum bisa berkonsentrasi 100 persen dalam latihan,” sambungnya.
Secara pribadi, pria yang akrab disapa Coach Roca itu juga ikut terdampak. Namun, dirinya mengaku tidak bisa terus bersedih dan berdiam. Dirinya secara pribadi juga harus bangkit, karena apa yang terjadi kepadanya bisa juga berimbas kepada jajaran pemain.
“Saya bukan orang yang kuat, tetapi saya tahu bahwa tidak bisa terus bersedih. Saya dan jajaran asisten pelatih dan tim rutin berdiskusi,” terangnya.
Oleh sebab itu, masih dalam tahap pemulihan kondisi, pihaknya masih menggelar latihan secara tertutup. Hal itu berdasarkan rekomendasi psikolog, di mana pemain masih membutuhkan ruang untuk privasi dalam mengungkapkan perasaan.
“Sebenarnya ini masih bukan di zona comfort (nyaman) untuk pemain. Sehingga apabila ditambah dengan hadirnya penonton atau media, dikhawatirkan bisa menjadi beban baru. Oleh sebab itu, sementara waktu masih akan dilakukan sesi latihan tertutup,” terang Roca.
Untuk pekan ini sesuai rekomendasi dari Psikolog, latihan akan digelar antara 4-5 hari dalam sepekan. Dan untuk materi latihan, dirinya bersama dengan Tim Psikolog yang menangani masih terus berkoordinasi.
“Ini sebenarnya bukan latihan normal, tapi juga merupakan kegiatan dengan psikolog. Termasuk pemain ini harus mengisi form setiap harinya, dan masih banyak lagi. Termasuk porsi latihan, ini yang terus kami koordinasikan dengan tim psikolog. Kita harus tetap berjalan. Dengan sedih dan dengan luka di hati, kita tetap harus berjalan,” pungkasnya. (rex/ley/bua)