NEW MALANG POS-Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 100 persen di Kota Malang tetap lanjut meski ada peningkatan kasus Covid-19. Kendati begitu, angka kesembuhan pun tinggi. Penerapan prokes terus diperketat tanpa khawatir berlebihan.
Berdasarkan data, beberapa sekolah swasta dan negeri di Kota Malang melaporkan adanya kasus positif Covid-19. Salah satunya SMAN 8 Kota Malang. Sehingga ada peraturan baru yang diterapkan.
Kepala SMAN 8 Malang Anis Isrofin, M.Pd mengatakan pihaknya langsung mengambil tindakan cepat saat mengetahui adanya kasus positif Covid-19 di sekolahnya. Ia menjelaskan kejadian tersebut terjadi empat hari yang lalu. Siswa yang terpapar Covid-19 telah di swab petugas Puskesmas Dinoyo dengan diawasi Dinas Kesehatan Kota Malang. Saat ini siswa sedang menjalankan isolasi mandiri di rumahnya.
Meski ada laporan kasus positif Covid-19, SMAN 8 Malang tetap menjalankan SKB 4 menteri. Pihaknya juga siap jika diharuskan swab antigen massal. “Memang ada satu siswa kami yang positif di kelas 12. Kemarin siswa yang terpapar juga sudah swab. Sehingga kami mengambil tindakan daring untuk kelas tersebut. Hanya satu kelas saja beserta guru yang mengajar. PTM terbatas 100 persen tetap kami laksanakan. Yang daring ada 22 siswa,” jelasnya.
Kelas yang daring, kata Anis, akan berlangsung selama 14 hari kedepan. Ia merasa kasihan jika semua siswa kembali daring total. “Intinya cuma satu kelas, kelas lain masih PTM terbatas. Klaster kami tidak lebih dari lima persen. Yakni satu anak. Siswa lain sudah kadung gembira PTM terbatas ini, masa harus daring lagi. Kami juga telah memenuhi prosedur pelaksanaan PTM Terbatas. Warga SMAN 8 sudah tervaksin semua. Prokes kami perketat lagi. Alhamdulillah semua normal, ” lanjut Anis.
Sebelumnya, apabila ditemukan kasus Covid-19 di satuan lembaga pendidikan, maka pemerintah daerah dapat menutup sementara satuan pendidikan tersebut dengan waktu paling cepat 3×24 jam. Namun, pada SKB 4 menter terdapat perubahan. Yakni penghentian sementara PTM terbatas di lembaga pendidikan sekurang-kurangnya 14 x 24 jam apabila terjadi klaster Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Suwarjana SE MM mengatakan PTM terbatas 100 persen di Kota Malang jenjang SD dan SMP masih aman. “Alhamdulillah aman. Kalau pun seandainya ada ya PTM terbatas 100 persen tetap lanjut, hanya saja sekolah yang terpapar dapat vakum sementara. Jadi tidak semuanya daring,” kata dia.
Sementara itu, kebijakan di tiga madrasah masih tetap sama. Yaitu melakukan pembelajaran daring. Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Malang Dr Muhtar Hazawawi M.Pd. “Masih melaksanakan daring dari minggu kemarin. Karena kita mengikuti aturan SKB 3 menteri. Saya kira sekolah punya hak dalam menentukan kebijakan. Menurut saya ini yang terbaik. Sementara PTM terbatas ditunda dulu. Kita terus pantau hasilnya,” paparnya.
Diketahui ada tiga madrasah yang masih melakukan pembelajaran daring total. Di antaranya MAN 2 Malang, MIN 1 Malang, dan BA/TK Restu Malang. Itu setelah sebelumnya 37 warga MAN 2 terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga saat ini diketahui masih menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan MAN 2 Malang akan selesai isolasi mandiri. Sebab sekitar kurang lima persen masih mengalami gejala. “Saya kira kurang dari lima persen masih bergejala batuk dan sakit tenggorokan. Sehingga yang masih bergejala ditambah tiga hari untuk bebas gejala,” ucapnya.
Sepekan terakhir, kasus aktif Covid-19 Kota Malang terus naik. Per Minggu (30/1) kemarin jumlah kasus aktif positif Covid-19 mencapai 274 kasus. Bertambah sebanyak 26 kasus dibandingkan jumlah kasus sehari sebelumnya.
Menurut data Satgas Covid-19 Kota Malang persentase kenaikan berada di angka satu hingga dua persen per harinya. Sedangkan persentase kesembuhan terpantau tinggi, yakni di angka 91 persen dari jumlah kasus aktif. Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan penambahan kasus Covid-19 juga disebabkan cepatnya penanganan, yakni tracing dan testing yang dilakukan terhadap temuan kasus baru. Setelah digencarkan tracing dan testing ditemukan kasus baru yang memang berasal dari kontak erat warga yang terpapar Virus Korona.
Tidak hanya klaster sekolah dan keluarga saja, klasyer kasus Covid-19 yang baru muncul juga dari klaster kondangan, klaster kegiatan tahlilan, dan klaster perjalanan. “Jadi ya itu. Ada klaster-klaster baru muncul. Kalau di kami satu saja ada kasus baru langsung dicari, tracing kontak eratnya. Ternyata ditemukan ada lagi yang positif. Sehingga kasus bertambah banyak,” tegasnya.
Sementara ini dikatakan Husnul tidak ada temuan kasus baru Covid-19 varian Omicron. Tercatat masih ada tiga kasus Omicron. Saat ini sebagian pasien Covid-19 varianOmicron sudah sembuh. (mda/ica/van)